Siswi SMK Ikut Tawuran, Kapolsek Sawangan: ’’Mau Jadi Apa Kalian?’’

JABARNEWS | DEPOK – Tawuran pelajaran lagi-lagi terjadi di wilayah Kota Depok. Namun ini kali, petugas Polsek Sawangan yang dibantu masyarakat berhasil mengamankan 29 pelajar. Para pelajar yang diidentifikasi berasal dari SMK Baskara dan Fajar itu ditangkap di pintu masuk Perumahan Rivaria, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Kapolsek Sawangan, Kompol Suprasetyo mengatakan, penangkapan itu berawal saat Polsek Sawangan mendapat laporan dari masyarakat, pada Senin (13/8) sekitar pukul 17.45. kabarnya, sejumlah pelajar masih mengenakan seragam bergerombol di pintu masuk Perumahan Rivaria Kecamatan Sawangan, melakukan tawuran.

Baca Juga:  Dukung Operasi Tanggap Darurat, Kominfo Kirim Telepon Satelit

Sontak peristiwa itu sangat mengganggu masyarakat sekitar. Saat itu juga, masyarakat berusaha melerai dan menangkap sejumlah pelajar untuk membantu petugas Polsek Sawangan yang mengamankan. ’’Ada 29 pelajar yang kami amankan. Dua di antaranya merupakan siswa perempuan serta dua siswa lain berasal dari Bogor,” ujar Prasetyo kepada Radar Depok, kemarin.

Baca Juga:  PPKM Mikro Berlaku di Cimahi, Ngatiyana Jelaskan Teknisnya

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, pelajar SMK Baskara dan SMK Fajar usai melakukan ziarah ke salah satu temannya yang meninggal beberapa tahun lalu, di kawasan Kelurahan Bedahan. Usai ziarah, entah siapa yang memulai duluan, pelajar tersebut melakukan tawuran dengan sejumlah pelajar dari wilayah Bogor.

Prasetyo menuturkan, dengan respon cepat masyarakat, pelajar yang berhasil diamankan dibawa ke Polsek Sawangan untuk dilakukan pembinaan. Pelajar yang diamankan dilakukan pendataan dan pemanggilan orang tua dan pihak sekolah.

Baca Juga:  Kronologi Penembakan WNI di Texas, Dua Pelaku Masih Berusia Remaja

Polsek Sawangan memberikan bimbingan rohani dan beberapa pengarahan lainnya untuk mengingatkan siswa untuk tidak melakukan tawuran, namun memiliki kegiatan positif, edukatif, dan kreatif. ’’Mau jadi apa kalian. Sebagai penerus bangsa, pelajar harus memiliki prestasi di dunia pendidikan,” tutup Prasetyo. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat