JABARNEWS | BANDUNG – Pemberdayaan perempuan, yang merupakan sebuah proses menuju kemandirian dan kesadaran akan peran penting perempuan, masih menghadapi tantangan besar seperti budaya patriarki dan kurangnya dukungan dari masyarakat.
Hal diungkapkan Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Jawa Barat, Winda Nurmaulida, pada acara webinar ‘Pemberdayaan Perempuan Menumbuhkan Kekuatan untuk Perubahan Sosial’ yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Jawa Barat pada Sabtu, 28 Desember 2024.
“Melalui webinar ini, kita semua sepakat bahwa diskusi tentang kesetaraan gender harus berkaitan erat dengan hak dan kesempatan yang setara antara laki-laki dan perempuan,” tegas Winda dikutip dari Times Indonesia, Senin (30/12/2024).
Ia pun menekankan pentingnya peranan perempuan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.
Senada dengan Winda, dalam kesempatan yang sama Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdalatul Ulama (IPPNU) Jawa Barat, Renita yang kerap disapa Rere, juga menekankan pentingnya kesadaran publik tentang peran perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial dan budaya.