JABARNEWS │ JAKARTA – Gempa magnitude 5,6 SR di wilayah Cianjur menelan ratusan korban jiwa. Bencana tersebut juga meluluhlantakan ratusan rumah dan memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, gempa Cianjur juga kerap dikaitkan dengan aktivitas Gunung Gede. Benarkah demikian?
Seperti diketahui, Gunung Gede merupakan sebuah gunung api bertipe stratovolcano yang berada di Pulau Jawa. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Hendra Gunawan mengatakan, status Gunung Gede masih berada di level satu. Pasca gempa Cianjur, Gunung Gede tidak menunjukkan tanda-tanda erupsi dan belum menunjukkan kaitan dengan gempa Cianjur Magnitudo 5,6.
“Untuk status aktivitas Gunung Gede masih level satu atau normal,” ujar Hendra dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (22/11), dikutip dari Antara.
Selain itu, berdasarkan sejarahnya, setiap 20 tahun Gunung Gede akan memunculkan tanda-tanda krisis kegempaan, meski pun tidak berlanjut ke level yang lebih tinggi. Misalnya, tanda-tanda krisis kegempaan pada 1950-an.