Ia pun mengaku gembira mendengar kebijakan impor beras karena stok Bulog yang sudah sangat menipis. Menurutnya, boleh-boleh saja impor di saat perlu dan tidak boleh impor saat panen dan stok berlebih.
“Kalau impor tidak masuk di dalam dua minggu ini, rasa-rasanya akan terjadi masalah beras. Sebab kenaikan harga beras itu sudah sangat tinggi. Premium stabil Rp11.000-Rp11.500, tapi medium yang tinggi naiknya. Dulu Rp8.200-Rp8.500, sekarang sudah sampai Rp9.800-Rp10.000 per kg,” jelasnya. (red)