JABARNEWS | MAJALENGKA – Banyak pihak menilai potensi wisata Majalengka memang menjanjikan. Hal itu terbukti dari banyaknya respon warga luar, yang mau dan berkeinginan untuk berkunjung ke kota angin. Apalagi ketika melihat postingan gambar Panyaweuyan, curug-curug indah serta destinasi wisata lainnya.
Hanya saja, setelah dicari tahu tentang keberadaan infrastruktur seperti lahan parkir, kondisi jalan serta hotel dan penginapan, calon pengunjung tiba-tiba membatalkan niatnya. Karena setelah browsing, mereka menemukan infrastruktur pendukungnya masih kurang memadai.
Hal ini terungkap dalam diskusi pariwisata yang berlangsung di wilayah Rajagaluh, bersama Wakil Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Kab. Majalengka, Andri Hermawan.
Sebagai orang yang memahami betul alur dan konsep pengembangan wisata, pihaknya, merasa perlu untuk berbagi wawasan dengan kalangan muda, guna memajukan pariwisata di Majalengka.
“Beberapa teman saya di luar wilayah, selalu meng-cancel ketika mau datang ke Majalengka. Saya tanya kenapa, jawabannya simpel, mereka riset tempat dulu. Dan ketika browsing hasilnya tak ada penginapan dekat obyek wisata, mereka lantas tidak jadi berkunjung,” ungkapnya, Minggu (22/4).
Andri yang juga menjabat sebagai wakil ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Majalengka, bersama lembaga tersebut, pihaknya ingin menjadikan destinasi wisata Majalengka, sekaligus memperkuat kompetensi wisata dan infrastruktur pendukung pariwisata.
“Saya lihat daya tampung parkirnya masih kurang, macetnya masih belum teratasi. Banyak yang pengen tahu Majalengka, tetapi setelah dikaji tak ada banyak hotel dan penginapan, jadinya di cancel.” ungkapnya.
Andri menuturkan di wilayah Leuwimunding, Rajagaluh dan Sindangwangi sendiri pihaknya menilai justru paling banyak destinasi wisata. Serta berdekatan dengan perbatasan Cirebon, Indramayu dan Kuningan.
“Makanya, untuk potensi wisata perbatasan ini juga perlu dikonsep sejak dini,” pungkasnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat