Tanjakan Emen Diruwat

JABARNEWS | SUBANG – Meski sudah memasuki era globalisasi, tradisi ruwatan masih tetap tumbuh subur di masyarakat Jawa. Tradisi ini bertujuan membebaskan sesorang atau tempat dari pengaruh bahaya atau kutukan.

Seperti halnya rentetan kejadian kecelakaan lalu lintas di Jalur Subang-Bandung tepatnya di Tanjakan Cicenang Desa Ciater, Kabupaten Subang kerap menelan korban jiwa.

Tak ingin kejadian laka lantas terus terulang, Sabtu malam (17/03/2018) digelar ruwatan di lokasi tersebut yang di Pimpin langsung tokoh seniman Subang juga pimpinan Dangiang Linggar Manik yang merupakan binaan Lembaga Adat Karaton (LAK) Galuh Pakuan, Ayi.

Baca Juga:  DPRD Jabar Minta Pemerintah Evaluasi Tata Letak Kawasan Longsor di Sumedang

Kata Kang Ayi sapaan akrabnya, acara ruwatan ini diisi sejumlah kegiatan, seperti doa, tawassul bersama, rajah pantun, dan manakiban.

“Kegiatan ini sifatnya juang bakti kami selaku seniman dan budayawan berangkat dari keikhlasan dan keprihatinan terhadap para korban seringnya kecelakaan di lokasi ini,” ucapnya.

Selanjutnya, kata Ayi apa yang disampaikannya melalui seni Sunda merupakan panjatan do’a untuk keselamatan bersama kepada Alloh SWT. Khususnya di kawasan Tanjakan Aman yang dikenal warga sangat angker.

“Ini adalah do’a yang dilantunkan dalam bahasa Sunda dan saya juga yakin akan diterima Alloh SWT yang maha segalanya. Intinya untuk keselamatan kita bersama, mudah-mudahan tidak ada kecelakaan lagi,” ungkap seniman Sunda asli Subang itu.

Baca Juga:  Cikal Bakal Angklung Sebagai Alat Musik Khas Jawa Barat

Menurut Ayi, tanjakan Cicenang (Tanjakan Aman) berada di kawasan kosmos (alam) milik sang pencipta, Allah SWT, tak hanya dihuni alam lahir, tapi juga alam halus, terutama para korban meninggal dunia.

“Sehingga, perlu dikomunikasikan antara yang lahir dengan yang batin agar terjadi hubungan harmonis dan tidak saling mengganggu, melalui ruwatan do’a, istilahnya tawassul kepada para arwah korban, juga para leluhur,” jelasya.

Baca Juga:  Tasikmalaya Diguncang Gempa

Mewakili Pemerintahan, Danramil Sagalaherang Kapten Inf Asep Rahmat, mendukung kegiatan yang digagas Galuh Pakuan.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini yang intinya do’a untuk keselamatan bersama khususnya di tanjakan Aman ini yang beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan, mudah-mudahan tidak terulang lagi,” kata dia.

Acara ruwatan ini dihadir puluhan warga sekitar Cicenang kecamatan Ciater kabupaten Subang, perwakilan Muspika Ciater dan Jalancagak, Perwakilan Polsek Jalancagak dan beberapa tamu undangan lainnya. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat