JABARNEWS | MAJALENGKA – Semakin canggihnya teknologi mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi dari segala penjuru. Sayangnya, zaman media sosial ini masih belum cukup untuk meningkatkan kegemaran membaca yang berkualitas.
Makanya, peningkatan budaya baca harus tetap didukung bahan bacaan seperti buku, e-book serta sumber lain yang membahas susbstansi pengetahuan dan ilmu secara lebih detail.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka, Ahmad Sodikin usai memberikan sambutan dalam sosialisasi pembudayaan kegemaran membaca yang berlangsung di aula Disparbud Majalengka, Senin (23/7).
Ia mengakui dewasa ini perkembangan informasi melalui gadget dalam genggaman tangan cukup pesat. Namun, banyak informasi yang diterima masyarakat tidak mengindahkan segi kualitas.
“Namun itu semua belum cukup, sebab peningkatan budaya baca, harus didukung bacaan-bacaan berkualitas. Bahan bacaannya saat ini, bisa bentuk fisik yakni buku. Namun bisa juga dipelajari di internet, kuncinya yakni tetap dengan cara membacanya,” ungkapnya.
Sementara itu, sambutan Kepala Perpustakaan RI, Mohammad Syarif Bandong, yang dibacakan oleh Hj. Adriati mengatakan sosialisasi kegemaran membaca dengan tema “implementasi program revolisi mental menuju Indonesia cerdas 2024” bertujuan meningkatkan keluarga sejahtera.
“Perpustakaan mempunyai peran untuk mengembangkan mentalitas budaya, yang sejalan dengan revolusi mental. Hal ini telah sesuai dengan UU No 43 tahun 2007, khususnya pasal 48 sampai 51. Dalam pasal ini disebutkan bahwa minat baca dikembangkan oleh keluarga, lembaga dan masyarakat.” ungkapnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat