JABARNEWS | GARUT– Sempat dihentikan pencarian oleh tim SAR, pencarian tiga nelayan yang hilang di Pantai Santolo, Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat kini menemukan titik terang. Satu diantaranya berhasil ditemukan oleh Polair Lebak Provinsi Banten, Sabtu, (2/6/2018) malam .
Penemuan benda terapung itu sebelumnya sempat mengegerkan penduduk setempat. Melalui pemantauan Tim SAR , mereka memastikan benda itu adalah jasad nelayan asal Garut yang tengah dicari oleh tim SAR bersama tim Gabungan Polres Garut.
“Berdasarkan hasil evaluasi maka operasi SAR sudah dianggap tidak efektif untuk dilanjutkan,” kata Jubir Basarnas Jabar Joshua Banjarnahor seperti dilansir detikcom melalui pesan singkat, Sabtu (2/6/2018) pagi. Mereka kemudian berkordinasi atas penemuan jasad korban pada Polres Garut.
Dikatakan Kasat Polair Polres Garut, AKP Tri Andi, korban bernama Alvin ( 30 ) ditemukan meninggal dunia di sekitar Pantai Cidulang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, pada titik koordinat 06 54.300 S – 105 46.300 E dengan Jarak/Radial (116 NM/293°) dari TKM. Informasi yang dihimpun, dari salah satu petugas Polair Polres Lebak Polda Banten , sebelumnya melihat benda terapung, setelah didekati ternyata itu nelayan asal Garut yang tenggelam sejak sepekan lalu.
“Info dari jajaran Polair Polres Lebak, telah ditemukan Kapal Nelayan Sri Rezeki dan satu orang korban atas nama Alvin (30) warga Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk dalam keadaan meninggal di perairan Cidulang Desa Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Saat ini korban dievakuasi ke Puskesmas Binuangeun,” tutur Kasat Polair Polres Garut.
Peristiwa bermula saat tiga orang nelayan berangkat berlayar ke laut selatan dari dermaga tempat pelelangan ikan Santolo menggunakan Perahu Sri Rezeki dengan mesin 3GT 15 PK untuk memancing gurita. Ketiga nelayan adalah Yuyus, Martun dan Alvin. Petugas gabungan dari Polair Polres Garut, BPBD bersama puluhan nelayan pantai Santolo, melakukan pencarian usai mendapat informasi dari pihak keluarga bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan keluarganya yang sedang mencari gurita ke tengah laut.
Sementara itu lanjut Tri, jenazah akan segera dibawa ke rumah duka di Desa Mancagahar, untuk kedua korban lainnya pihaknya akan terus melakukan upaya pemantauan. Sebelumnya pencarian sempat terhenti mengingat kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Pencarian dianggap sudah kurang efektif setelah memasuki H+5 . (Tgr)
Jabarnews | Berita Jawa Barat