JABARNEWS | CIANJUR – Terkait adanya pasien yang meninggal positif virus corona (Covid-19) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur sudah melakukan penelusuran kepada saudara yang pernah disinggahinya.
Setelah ada kasus tersebut, pihak Dinas Kesehatan langsung mengisolasi 30 karyawan baik dokter, karyawan dan satker lainnya, yang ada di Rumah Sakit Dokter Hafidz.
“Kita koordinasi dengan tim dari Balai Teknis Kesehatan Lingkungan (BTKL), Balitbangkes untuk mengambil sampel dari tiga puluh orang tersebut termasuk keluarga yang di Cianjur, dan Alhamdulillah semuanya negatif,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, Senin (16/3/2020).
Yusman menuturkan, saat ini di Kabupaten Cianjur ada 44 orang dalam pengawasan, termasuk yang 30 orang yang diambil sampel darahnya.
Anak dan istri dari pasien bukan warga Cianjur, sehingga Kabupaten Cianjur masih bisa dikatakan aman.
“Untuk positif dan negatif hanya bisa level satu bukan ranah kami,” ujar Yusman.
Rumah Sakit Dokter Hafidz saat ini masih tetap dibuka karena sudah ada hasil negatif. sebelumnya Dinas Kesehatan Cianjur juga melakukan Isolasi Rumah.
“Alhamdulillah hasilnya negatif dan kondisi para karyawan pun dalam kondisi sehat,” kata Yusman.
Saat ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur tidak ada yang diisolasi baik terhadap pasien Suspect ataupun pasien lainnya.
Sebelumnya ada yang diisolasi tapi sudah dipulangkan karena tidak memenuhi kriteria, yang menjadi pedoman suspect sesuai dengan peraturan yang ada di Kemenkes.
“Sebelumnya ada pasien yang dirujuk, satu orang dari RSUD Sayang ke Rumah Sakit Rotinsulu dan yang satu nya di rujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dari Rumah Sakit Cimacan.
“Dua orang pasien tersebut sudah dipulangkan,” kata Yusman.
Selain itu, kata Yusman, Pemkab Cianjur siaga terhadap pasien corona dengan menyiapkan lima ruang isolasi di RSUD Cianjur dan dua lainnya di RSDH.
“Sampai saat ini Kabupaten Cianjur aman dari penyebaran Covid-19,” ucapnya. (Adv)