Rachmat menyebut, selebaran yang sama pernah ditemukan di tahun 2016 lalu. Selebaran itu berasal dari Lampung. “Itu sudah terjadi sejak tahun 2016, selebarannya itu dari Lampung. 2019-2020 juga ada,” katanya.
Menurutnya, pimpinan Khalifatul Muslimin ini juga pernah ditangkap polisi karena terlibat dalam kelompok terorisme.
“Bahkan pimpinannya, pernah terlibat terorisme dan sudah dihukum. Mulai muncul lagi sekarang, perlu diteliti itu apa,” ujarnya.
Rachmat juga mengatakan Khilafatul Muslimin bukan ormas Islam yang masuk dalam ormas NU, Muhamadiyah, Persis.
Saat disinggung selebaran itu ramai lagi, menjelang Hari Lahir Pancasila, Rachmat menuturkan, dilihat dari selebaran tidak ada ajakan dakwah yang menolak NKRI. Meski demikian, pihaknya harus kembali meneliti isi pesan dakwah yang ada didalam selebaran itu.