JABARNEWS | DEPOK – Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) menyelenggarakan Job Fair Nasional XVII Tahun 2018. Tak tanggung-tanggung, giat yang bertajuk Peningkatan Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja di Era Digitalisasi ini, menyediakan 12.000 lapangan pekerjaan di pameran yang berlokasi di Hotel Bhumi Wiyata Kota Depok.
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), Maruli Apul Hasiloan mengatakan, job fair ini, Kemnaker menyediakan 12.000 lowongan kerja.”Ada 160 perusahaan swasta dan instasi yang berpartisipasi,” sebutnya dikutip dari radardepok, Jumat (6/7/2018).
Diharapkan, penyelengaraan pameran mampu menekan angka pengangguran di Indonesia. Di mana, job fair tersebut merupakan upaya mempertemukan pemberi kerja dan pencaker secara langsung.
Pencaker tidak dipungut biaya masuk di job fair ini. Namun, pencaker harus mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui online yang sudah disosialisasikan.
“Oleh karenanya, kita terus mendorong semua pihak agar bisa menyelenggarakan pameran kerja di berbagai daerah bukan hanya di pusat,” katanya
Selain itu, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Februari 2018. Tercatat jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 133,94 juta orang dengan jumlah penduduk bekerja mencapai 127,07 juta orang.
“Sedangkan jumlah angkatan kerja yang menganggur sebanyak 6,87 juta orang Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) 5,13 persen,” jelasnya.
Angka pengangguran ini mengalami penurunan, jika dibandingkan survei Agustus 2017 sebanyak 7,04 juta orang penganggur.
“Pemerintah terus berupaya membuka kesempatan kerja yang lebih besar dari pada pertambahan angkatan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran terbuka menjadi berkurang,” ujarnya.
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna dan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), Maruli Apul Hasiloan membuka acara Job Fair Nasional. Dalam 3 tahun terakhir, kata dia upaya penciptaan kesempatan kerja yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia telah melampui target 2 juta penempatan per tahun.
Berdasarkan data Informasi Pasar Kerja Kemnaker, pada tahun pada tahun 2015 sebanyak 2,886 juta orang telah ditempatkan. “Sedangkan tahun 2016 sebanyak 2,448 juta orang dan tahun 2017 sebanyak 2,669 juta orang,” bebernya.
Inovasi dan tingkatkan keterampilan ini, pesan dari Menteri Kemenker Hanif Dhakiri tutur Maruli bahwa perkembangan teknologi dan informasi berpengaruh terhadap karakter pekerjaan.
Di era revolusi industri 4.0 saat ini, berbagai jenis pekerjaan diprediksi akan hilang. Namun di sisi lain, revolusi industri juga akan melahirkan jenis-jenis pekerjaan baru. “Kalau dulu orang menggelorakan Merdeka Atau Mati. Maka sekarang Inovasi Atau Mati,” ujar dia menirukan pesan dari Menaker Hanif.
Aspek terpenting dalam menghadapi revolusi industri tersebut, sebut dia, adalah memperkuat diri dengan berbagai keterampilan dan kompetensi kerja.
Siapapun tidak boleh berpuas diri dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki saat ini. Karena, revolusi industri 4.0 menuntut perubahan cepat, termasuk perubahan skill. “Sehingga, setiap orang harus mampu dengan cepat pula untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Kalau kita tidak cepat beradaptasi dengan perubahan, maka kita pasti ketinggalan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna mengaku, bersyukur jon fair diadakan di Kota Depok, sehingga bisa mengurangi penganguran di kota ini. “Sebanyak 12.000 lowongan kerja bisa membantu mengurangi angka pengangguran di Depok,” ucap Pradi.
Disebutkan, selama ini tren pengangguran di Depok menurun. Itu kata dia, terhitung sejak 2014 pengangguran di Depok ada 80 ribu dan 2015 turun ke angkat 70 ribu pengangguran. “Pemerintah Depok dalam hal ini terus mendorong invesmen dan temen-teman pengusaha untuk bisa menurunkan angka pengangguran,” ujar Pradi.
Kesempatan ini Pradi berharap, peserta perusahaan yang membuka di job fair memprioritaskan warga Depok. ”Karena warga Depok banyak usia produktif,” tandasnya. (Yfi)
Jabarnews | Berita Jawa Barat