Lebih lanjut mengenai anjuran masyarakat untuk tetap melakukan perawatan ke dokter gigi, Ustaz Dr. Zulkarnain Muhammad Ali, SE., MSi., Ph.D, Da’i Nasional bersertifikasi MUI & Kemenag RI menanggapi, “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan begitu banyak karunia pada manusia. Merupakan tanggung jawab kita untuk merawat pemberian Allah, termasuk gigi kita yang penting untuk selalu dijaga kebersihannya. Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang senantiasa bersiwak setiap berwudhu, meski sedang berpuasa.
Selain itu, seorang muslim wajib mengutamakan kemaslahatan dirinya, tidak terkecuali perihal gigi. Diriwayatkan salah satu Imam Madzhab seperti Imam Maliky bahwa puasa makruh bagi orang dengan uzur untuk segera mengobati sakit gigi guna menghindari kemudharatan lain seperti timbul penyakit baru, penyakit bertambah parah, atau menderita sakit luar biasa. Jangan menjadikan puasa sebagai halangan merawat kesehatan gigi, justru bersemangatlah memastikan gigi dan mulut tetap sehat agar dapat memaksimalkan fokus ketika menjalankan segala amal ibadah Ramadan yang hanya setahun sekali, dan kita pun dapat bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat dengan nyaman.”
Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes., AAK, Ketua ARSGMPI menyampaikan, “Terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di sejumlah RSGM FKG Universitas di berbagai kota selama bulan Ramadan. Sebagai contoh di RSGM FKG Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, presentasenya turun sebesar 20%; sedangkan di RSGM FKG Universitas Padjadjaran, Bandung, sebanyak 35%; bahkan di RSGM FKG Universitas Sumatera Utara, Medan, dapat mencapai hingga 50%. Padahal, kunjungan ke dokter gigi tetap dapat dilakukan dan justru tidak boleh ditunda bagi yang giginya bermasalah agar kondisinya tidak makin parah. Jika permasalahan gigi bertambah lebih serius, maka akan membutuhkan lebih banyak waktu, tenaga dan biaya untuk mengobatinya.”
drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia menuturkan “Kami mengawali kampanye ‘Senyum Sehat Indonesia’ dengan ‘Pelatihan Santri Berseri; Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri’ sejak Januari 2024 di 11 kota di Indonesia. Hingga kini, sebanyak 10.000 santri telah menerima manfaat positif dari program tersebut. Kali ini dengan dukungan 65 PDGI cabang, 30 FKG serta RSGM di seluruh Indonesia, di peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2024 kami menargetkan untuk menjangkau lebih dari 50.000 santri di 100 pesantren yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.”
Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D. Ketua AFDOKGI menekankan, “Kolaborasi dan rangkaian kampanye ‘Senyum Sehat Indonesia’ ini sangat penting karena kami bersama-sama menyasar komunitas yang membutuhkan edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, seperti pesantren. Para santri putra/putri hidup secara komunal, sehingga jika gaya hidupnya kurang sehat maka dapat memengaruhi kualitas kesehatan hingga proses belajar mereka.