Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memantau kualitas lingkungan dengan memerhatikan pola distribusi, kelimpahan, dan perubahan habitatnya.
Satwa Langka Lain di Pegunungan Sanggabuana
Selain mendata kupu-kupu, tim juga memasang kamera jebak di hutan dan berhasil mencatat keberadaan satwa langka lainnya, seperti Julang Emas (Rhyticeros undulatus), Owa Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis comata), Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), beberapa jenis raptor migran, Ular Kobra (Naja sputatrix), dan Ular Naga Jawa (Xenodermus javanicus).
Bernard T. Wahyu Wiryanta, peneliti sekaligus Dewan Pembina di Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), menyambut baik temuan ini.
“Penemuan berbagai spesies oleh Tim Ekspedisi Surili akan memperkaya data keanekaragaman hayati Pegunungan Sanggabuana. Dengan bantuan rekan-rekan dari IPB, pengumpulan data biodiversitas dapat dipercepat sehingga program perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati dapat dirumuskan dengan lebih baik,” ujar Bernard. (red)