JABARNEWS │ BANDUNG – Santri baru kini mulai mengalami masa-masa awalnya di pondok pesantren. Mereka adalah para santri tingkat awal yang baru saja terdaftar di pondok pesantren dan akan memulai mengikuti semua kegiatan di dalam dan di luar kelas.
Selama proses adaptasi, wali santri dan santri baru sering menghadapi berbagai tantangan, terutama bagi wali santri yang baru pertama kali menitipkan anaknya di pondok pesantren.
Ustadz Imaduddin, pengurus Pondok Pesantren Al-Inayah di Desa Perintis Jaya, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, memberikan tips agar santri baru bisa betah di pesantren. Salah satu kunci utamanya adalah sikap 100 persen dukungan dari wali santri.
“Tips pertama untuk wali santri yang anaknya pertama kali mondok, maka lepas dengan tenang. Jangan terlalu didramatisir dengan air mata di depan anak. Setelah ngantar, lalu pulang. Nangisnya di mobil atau rumah,” ujar Imaduddin dikutip dari NU Online, Senin (17/7/2023).
Sementara itu Ustadz Andre Nur Arif menyoroti pentingnya orang tua tidak menunjukkan drama saat melepaskan anaknya di pesantren. Hal ini menurutnya dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan terus memikirkan rumah setiap hari, terutama dalam masa adaptasi dengan lingkungan dan orang baru di pesantren. Mental anak harus dibuat stabil untuk menghadapi tantangan tersebut.