Lebih buruk lagi, meski dalam kondisi terluka, majikannya tetap memaksa Sri untuk terus bekerja tanpa memberinya perawatan medis.
Ketakutan akan kekerasan yang lebih parah, Sri terpaksa menuruti perintah tersebut meskipun kesehatannya terus memburuk.
Keluarga menduga bahwa penyiksaan yang dialami Sri sudah sering terjadi, namun ia memilih untuk tidak menceritakan penderitaannya selama bekerja di luar negeri demi menghindari kekhawatiran keluarganya di Indonesia, terutama suami dan tiga anaknya.
Keponakan korban, Bambang, mengaku bahwa malam itu menjadi obrolan terakhir mereka. Lima hari setelah percakapan tersebut, tepatnya pada Kamis (19/9), keluarga menerima kabar dari petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus bahwa Sri telah meninggal dunia.
Menurut petugas, penyebab kematian Sri adalah kecelakaan kerja, yakni terjatuh dari tangga yang menyebabkan luka parah di kepalanya serta pendarahan otak.
Namun, keluarga korban merasa ada kejanggalan dengan penyebab kematian tersebut. Mereka yakin bahwa luka di kepala yang dialami Sri bukan akibat jatuh dari tangga, melainkan karena kekerasan yang dilakukan oleh majikannya.
Keluarga mendesak agar jenazah Sri segera dipulangkan ke tanah air untuk dilakukan pemakaman dan menuntut keadilan atas kematian Sri yang diduga akibat penganiayaan.
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi, Jejen Nurjanah, menyatakan bahwa pihaknya baru saja mendapatkan informasi mengenai kasus ini dan belum menerima laporan langsung dari keluarga korban.
Meski demikian, SBMI berkomitmen untuk memberikan bantuan, termasuk mempercepat proses pemulangan jenazah Sri dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Pemkab Sukabumi, Kementerian Luar Negeri RI, dan KBRI Damaskus.
Diketahui bahwa Sri berangkat ke Suriah pada tahun 2022 setelah sebelumnya pernah bekerja di Arab Saudi selama dua tahun.
Sepulang dari Arab Saudi, ia sempat bekerja sebagai buruh pabrik di Sukabumi hingga tahun 2019, sebelum akhirnya memutuskan kembali menjadi pekerja migran di Suriah.
Namun, delapan bulan setelah bekerja di sana, ia meninggal dunia dalam keadaan yang masih menyisakan tanda tanya bagi keluarganya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News