JABARNEWS | CIANJUR – Sebanyak tujuh desa terdampak bencana alam longsor dan retakan tanah di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Jadi terkena dampak ada sekitar tujuh desa bertambah. Kalau paling rawan itu di Desa Karangnunggal,” ujar Camat Cibeber, Ali Akbar, Rabu (25/3/2020)
Ia menjelaskan, tujuh desa yang terdampak diantaranya Desa Karangnunggal, Girimulya, Cimanggu, Salamnunggal, Sukamanah, Desa Selagedang, dan terakhir terjadi di Desa Cipetir.
“Itu satu desa kerugian ditaksir mencapai Rp2,8 miliar. Berdasarkan laporan dari pihak desa setelah didata secara terperinci,” jelas Akbar.
Kemudian, berdasarkan data yang ada koran yang terkena dampak ada sebanyak 16 rumah rusak, lalu tujuh rumah rusak sedang, dan 14 rumah yang rusak ringan. Dan, ada sebanyak 128 rumah yang posisi terancam. Khususnya rumah warga berdekatan di atas bukit.
Terpisah, Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur, Moch Irfan Sofyan mengaatakan, sejumlah alat berat suidah di terjunkan ke lokasi bencana tersebut meskipun terbas.
“Alat berat yang ada juga memang terbatas. Tapi, mudah-mudahan bisa diupayakan, dan untuk pendistribusian bantuan bisa,” ujarnya
Ia mengatakan, saat ini warga yang terkena dampak sudah diungsikan ke posko penampungan yang telah di sediakan oleh petugas.
“Dua posko pengungsian sudah disediakan masing-masing berlokasi di Kampung Pasarean, dan SD, Desa Karangnunggal,” ucapnya.
Irfan meminta manakala cuaca mendung ataupun turun hujan sudah diantisipasi sejak dini. Warga segera mengungsi ke tempat yang sudah disediakan. (Mul)