Kurangnya aktivitas fisik: Gaya hidup yang kurang aktif dan kurangnya olahraga dapat menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh. Ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pembakaran kalori dapat menyebabkan kelebihan energi yang disimpan sebagai lemak.
Mengonsumsi porsi makan yang berlebihan: Mengonsumsi porsi makan yang lebih besar dari yang seharusnya dapat menyebabkan asupan kalori berlebih. Jika energi yang dikonsumsi melebihi kebutuhan tubuh, maka kelebihan kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak.
Kurang tidur: Kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan kecenderungan untuk memilih makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi.
Stres dan emosi: Stres dapat memengaruhi pola makan seseorang. Beberapa orang cenderung mencari kenyamanan dalam makanan ketika mereka merasa stres, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Kurangnya konsumsi serat dan air: Serat dan air penting untuk menjaga pencernaan yang sehat dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Jika konsumsi serat dan air tidak mencukupi, seseorang cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan yang tinggi kalori.
Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan, seperti obat-obatan hormonal, antidepresan, atau steroid, dapat menyebabkan peningkatan berat badan sebagai efek sampingnya.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat memiliki faktor-faktor yang berbeda dalam peningkatan berat badan. Konsultasikan dengan ahli gizi atau tenaga medis yang berkualifikasi untuk membantu mengevaluasi kebiasaan makan dan gaya hidup Anda dan memberikan saran yang sesuai. (red)