JABARNEWS | TASIKMALAYA – Pemkab Tasikmalaya diminta untuk menyediakan dana khusus untuk meng-cover Jaminan Kesehatan (Jamkes) bagi masyarakat miskin.
“Jika ada dana khusus, tidak akan terjadi tunggakan (ke rumah sakit). Pemkab harus menyiapkan wadah anggaran dari tiap tahun yang rutin di tahun berjalan. Jangan sampai hal seperti ini kembali terulang,” kata anggota Dewan Pengawas RS Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Nurjaeni, Sabtu (28/4/2018).
Asep mengatakan, meski tunggakan itu tidak mengganggu secara signifikan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat di rumah sakit, namun itu cukup merepotkan rumah sakit. Bahkan, masalah itu berimbas pada ketersediaan obat.
“Untuk obat saja itu sekitar Rp 2,5 miliar setahun. Akibatnya kita pinjam dulu ke sana ke mari atau kita juga berhutang kepada distributor obat,” tukasnya.
Lanjut dia, dalam situasi seperti itu tidak jarang stok obat di gudang kosong. Keluarga pasien terpaksa harus membeli obat ke apotik luar dan itu harus mengeluarkan biaya tambahan.
“Melihat kondisi seperti itu saya sedih, karena tunggakan hutang Pemkab belum dibayar, banyak masyarakat yang kesulitan,” pungkasnya. (Yud)
Jabarnews | Berita Jawa Barat