JABARNEWS | PURWAKARTA – Umat Hindu di Kabupaten Purwakarta tidak merayakan rangkaian prosesi keagaman menjelang Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1940 secara khusus di suatu tempat ibadah.
Menurut seorang pemuka agama Hindu Purwakarta, I Made Khandhi, umat Hindu di Purwakarta merayakan Hari Raya Nyepi di rumah mereka masing-masing.
“Merayakan di rumah masing-masing,” paparnya, saat ditemui di kediamannya, Jumat (16/3/2018).
Menurut Khandhi untuk saat ini, umat Hindu di Kab Purwakarta belum memiliki tempat peribadatan.
“Di Purwakarta kita memang belum memiliki Pura untuk tempat ibadah,” ungkapnya.
Khandhi mengatakan memang jumlah pemeluk agama Hindu terbilang sedikit di Purwakarta. Jumlahnya sekitar 91 jiwa.
“Dari data kami, tahun 2016 hanya 91 jiwa saja,” kata pria kelahiran Gianyar Bali itu.
Di sisi lain, menurut Khandhi dirinya kini sedang melakukan persiapan untuk melaksanakan Catur Bratha atau prosesi penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
“Mulai jam 6 pagi Sabtu (17/3/2018) sampai jam 6 pagi Minggu (18/3/2018) saya akan melaksanakan Nyepi. Layak nya orang yang berpuasa, saya gak makan dan minum. Diem saja di rumah,” pungkasnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat