Menurut Arief, meskipun tahun demi tahun berlalu, modus operandi yang digunakan oleh para pengedar narkoba cenderung tetap sama.
Oleh karena itu, BNNP Jabar telah mengambil langkah preventif dengan meluncurkan program “Desa/Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba)” yang telah diimplementasikan di 33 desa di kota/kabupaten Jabar.
“Karena, dari tahun ke tahun modus tidak berubah, hampir-hampir semuanya mirip yakni jalur darat, terutama dari Aceh, Sumatera, turun ke bawah. Kita perlu antisipasi bersama,” jelasnya.
Arief juga memberikan contoh konkret terkait pengungkapan kasus narkoba melalui jalur darat, di mana sebuah bus jenis PM membawa sabu-sabu seberat 7kg dari Aceh ke Jawa Barat. Sabu-sabu tersebut disembunyikan di dalam bagian AC bus.
“Ke depannya rehabilitasi agak panjang disampaikan, karena proses rehabilitasi tidak hanya cukup habis direhab sudah ditinggalkan, tapi habis direhab ada pascarehabnya,” ungkap Arief.
Selama satu tahun terakhir, BNNP Jabar berhasil mengungkap sejumlah kasus peredaran narkotika, termasuk sabu-sabu seberat 9,5 kg, ganja 26.971 gram, 39 batang tanaman ganja berbagai ukuran, 200 butir ekstasi, dan 72,89 gram tembakau sintetis. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News