Rabu Depan, Ridwan Kamil Pastikan Lansia Bakal Dapat Vaksinasi Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa Provinsi Jabar akan memulai vaksinasi Covid-19 tahap kedua Rabu (24/2/2021). Setelah nakes pada tahap pertama, target pada tahap kedua ini adalah lansia dan petugas publik.

Hingga Senin (22/2/2021) pagi, Satgas Covid-19 Jabar sedang menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat dan diharapkan akan mulai didistribusikan ke kabupaten/kota Selasa (23/2/2021). Sehingga vaksinasi tahap kedua di Jabar bisa dilakukan keesokan harinya.

Pada tahap kedua ini Jabar menerima jatah vaksin 127.061 vial dengan perkiraan dosis mencapai 1.270.606. Kelompok lansia 60-70 tahun mendapat prioritas utama untuk disuntik disusul petugas publik.

Baca Juga:  FH Unpad Gelar Annual Charity Golf, Tiga Mahasiswa Dikirim ke Universitas Leiden Belanda

Jumlah yang sudah terdata di Jabar ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik 2.195.215 orang. Sehingga total vaksinasi tahap kedua untuk sekitar 6,6 juta orang.

Dalam rakor virtual bersama Menteri Kesehatan RI dan beberapa gubernur dari Gedung Pakuan Bandung Senin (22/2/2021), Ridwan Kamil mengusulkan vaksinasi bagi lansia diprioritaskan di daerah rawan seperti Bogor, Depok, Bekasi.

Baca Juga:  Begini Cara Karangtaruna Maniis Berantas Parkir Liar di Sekitar Waduk Cirata

“Kalau memang boleh diizinkan jatah lansia di Jabar kita akan fokuskan di zona-zona merah lansia di Bodebek yang kasusnya selalu ranking satu, dua, tiga,” kata Ridwan Kamil.

Dalam vaksinasi tahap kedua, Jabar akan melakukan kampanye yang lebih terarah dan tepat sasaran berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan. Sosialisasi, lanjut Ridwan Kamil, akan dilakukan dengan melihat demografi penduduk, entitas, dan agama.

Baca Juga:  Tabung Gas Meledak di Cimahi, Dua Korban Dilarikan ke RSHS

“Kampanye pentingnya vaksin masih belum selesai. Saya meminta izin Pak Menkes, perlu kita melakukan kampanye berdasarkan demografi, ada berbasis etnisitas, dan juga agama,” ucapnya.

Menurut Ridwan Kamil, hal yang perlu ditekankan ke masyarakat yakni efektif membentuk imunitas tubuh sehingga angka kesakitan dapat dikurangi. “Ketika kita teknis vaksinasi kita harus ingat bahwa keyakinan mau divaksin itu ternyata baru setengahnya, sehingga kita perlu melakukan kampanye semaksimal mungkin kepada masyarakat,” tutupnya. (RNU)