Inilah Lima Rentetan Banjir Terparah Yang Pernah Terjadi Di Indonesia

JABARNEWS | BANDUNG – Seiring masuknya musim penghujan, saat ini sebagian besar wilayah indonesia sedang diterpa bencana banjir. Hal tersebut terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi di beberapa daerah.

Tentunya hal tersebut merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia setelah gempa dan longsor yang terjadi selama belakangan ini. Bahkan tak jarang banjir bandang menerpa beberapa wilayah.

Oleh sebab itu, dilansir dari banyak sumber kami berhasil merangkum beberapa banjir bandang terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Diantaranya:

Baca Juga:  Tiga Gerakan Senam Ini Cocok Dilakukan Untuk Mengecilkan Perut

Pertama. Banjir bandang Wasior Papua Barat – Sungai Batang Sala yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy, Papua, meluap pada tahun 2010 dan menyebabkan banjir bandang. Bencana alam tersebut semakin diperparah dengan hutan gundul di Pegunungan Wondiwoy. Akibatnya. 158 orang meninggal dan 145 orang lainnya dinyatakan hilang.

Kedua. Banjir bandang Tangse Aceh – Banjir bandang yang menerjang 10 desa di kecamatan Tangse pada tahun 2011 lalu, Diperkirakan banjir tersebut mengakibatkan Setidaknya 24 orang meninggal dunia.

Baca Juga:  Resmi! Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Ketiga. Banjir bandang di Manado – Banjir yang terjadi pada tahun 2014 ini mengakibatkan 18 orang tewas, 840 rumah hanyut, dan ribuan rumah lainnya rusak sedang hingga berat. Kerugian ditafsirkan mencapai Rp 1.871 triliun. Banjir tersebut terjadi karena pendangkalan sungai.

Keempat. Banjir bandang di Sumatera Barat – Banjir bandang dan longsor terjadi di 10 kabupaten dan kota di Sumatera Barat pada Desember 2016. Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan tercatat sebagai dua lokasi terparah yang terdampak banjir bandang.

Baca Juga:  Komisi V Minta Disdik Jabar Evaluasi USBN

Kelima. Banjir bandang Sumbawa – Banjir terjadi setelah beberapa hari hujan lebat dan menyebabkan air sungai meluap juga diperparah dengan air laut yang pasang sehingga sulit surut. Tak hanya merendam rumah penduduk, banjir tersebut juga mengakibatkan 175 hektare sawah gagal panen. (MA)