Warga Cianjur Diimbau Lakukan Rapid Test Sebelum ke Luar Kota, Ini Alasannya

JABARNEWS | CIANJUR – Warga Cianjur hendak pergi ke luar daerah, kota dan pulau wajib melakukan rapid test antigen Covid-19.

Seperti halnya disampaikan pihak Puskesmas Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, terlihat sibuk melayani masyarakat hendak dites, Selasa (23/2/2021).

Kepala Puskesmas Nagrak Kabupaten Cianjur dr Dikdik mengatakan, kalau misalkan kepergian ke luar daerah harus di tes antigen. Hal tersebut, lanjut dia, merupakan syarat wajib bepergian.

“Nah, saat ini antibodi sudah tidak diwajibkan,” kata Dikdik kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga:  Wakil Ketua TP PKK Jabar: Perempuan Punya Peran Penting dalam Pembangunan

Menurutnya, tes antigen akurasinya sudah 90 persen. Swab antigen dan PCR mengambil sampel dari lendir hidung maupun tenggorokan dengan alat serupa seperti cotton bud.

“Nah, hanya saja tangkainya lebih panjang,” jelasnya.

Dikdik mengungkapkan, rapid test antibodi dan swab antigen memiliki proses yang terbilang singkat. Dan, sudah bisa mendapatkan hasilnya antara 15 hingga 60 menit.

Sementara, Dikdik menyebut, untuk metode pemeriksaan PCR membutuhkan waktu setidaknya satu hari. Karena prosedurnya terbilang lebih panjang, banyak sekali sampel yang harus diuji.

Baca Juga:  Open Bidding Sekda KBB Sisakan Enam Kandidat

“Bila metode PCR membutuhkan waktu lebih panjang untuk memberikan hasilnya,” terang Dikdik.

Terpisah, bagian laboratorium Puskesmas Nagrak Gilang menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 belum diketahui kapan berakhirnya. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M),” ajaknya.

Gilang mengungkapkan, tidak sedikit pula orang positif mengidap Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala. Artinya, pemeriksaan perlu dilakukan guna menghindari perluasan penyebaran Covid-19 dari orang-orang tidak bergejala ini.

Baca Juga:  Lantik Pj Sekda Cianjur, Herman Ingatkan Masyarakat Patuhi AKB

“Karena mereka tidak menunjukkan gejala masih bisa beraktivitas, seperti halnya orang sehat pada umumnya,” ujarnya.

Sementara, Gilang menyambungkan, ada tiga metode deteksi virus, yaitu diantaranya rapid test antibodi, rapid test antigen atau swab antigen, dan tes PCR.

“Itu masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya,” pungkasnya. (Mul)