Di Cimahi, Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Berhak Dapatkan Bantuan

JABARNEWS | CIMAHI – Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Cimahi, Asep Bachtiar memastikan bahwa pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri bakal mendapat bantuan.

Tidak kecuali dengan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro jilid II yang berlangsung mulai Selasa (23/2/2021) ini hingga 8 Maret 2021 mendatang.

“Iya, selama ada yang isolasi mandiri di rumah, nanti dikasih bantuan logistik. Tidak hanya saat PPKM, pada saat isolasi mandiri kami bantu,” kata Asep, Selasa (23/2/2021).

Berdasarkan pemetaan hingga 21 Februari 2021, menurut dia, ada 163 rumah di Kota Cimahi yang penghuninya didapati terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara kasus aktifnya menyisakan 236 orang.

Baca Juga:  Komplotan Pencuri Mobil Diringkus Polres Tasikmalaya

Asep menerangkan, jenis bantuan yang disitribusikan ke pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri bukan berupa uang. Melainkan bantuan kebutuhan pokok seperti beras, minyak tanah dan sebagainya.

“Kebutuhan pokok, kayak sembako. Jangan sampai dia (pasien Covid-19) keluar cari beras, minyak goreng,” kata Asep.

Untuk besaran bantuannya, jelas Asep, akan disesuaikan dengan kondisi keluarga dari pasien Covid-19. Jumlah anggota keluarga juga akan turut diperhitungkan.

Oleh karena itu, bantuan yang disistribusikan ke rumah pasien Covid-19 kemungkinan berbeda-beda. Namun, diperkirakan nilainya mencapai Rp200-300 ribu berupa kebutuhan pokok

Baca Juga:  Para Pekerja Publik di Karawang Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19

Asep menambahkan, aparat kewilayahan seperti RT, RW, Kelurahan, hingga Puskesmas akan melakukan pendataan dan validasi terlebih dulu agar bantuannya lebih tepat sasaran. 

“Perhitungan jumlah jiwa berapa, yang kena siapa. Misal kepala keluarganya, kalau dia tulang punggung berarti jumlah jiwanya harus dihitung, kan,” ujarnya.

“Misalnya, ada tujuh jiwa atau berapa, itu nanti diidentifikasi temen-temen wilayah. Kisaran mungkin Rp200-300 ribu, tapi itu melihat jumlah jiwa, jadi kalau banyak bisa saja lebih,” bebernya.

Baca Juga:  Lulus UN, Ini Aksi Simpatik Siswa SMAN 1 Cibatu Purwakarta

Lebih lanjut, Asep menuyatakan, pemberian bantuan kebutuhan pokok ini dilakukan agar pasien Covid-19 tetap terpenuhi kebutuhannya selama menjalani isolasi mandiri. 

Jangan sampai, kata Asep, ada pasien Covid-19 yang semestinya isolasi mandiri malah berkeliaran ke luar rumah untuk mencari kebutuhan pokok

Seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, di mana ada pasien Covid-19 yang keluar rumah meski belum mendapatkan surat selesai isolasi dari Puskesmas.

“Jadi jangan sampai yang isolasi mandiri, dia keluar cari makan,” tandasnya. (Yoy)