Datangi Karawang, Muhadjir Effendy: Harus Ada Pikiran Untuk Menangani Banjir

JABARNEWS | KARAWANG – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau langsung lokasi dan posko banjir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir Effendy meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dalam melakukan penanganan banjir tidak angin-anginan.

“Kabupaten Karawang harus betul-betul menangani, jangan angin-anginan, pada waktu banjir baru menangani. Jadi setahun penuh harus ada pikiran untuk menangani banjir, termasuk untuk memperdalam daerah-daerah aliran sungai, dan sebagainya,” kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga:  Terkuak! Ini Inisial M Borong Video Syur Dea Onlyfans yang Dimaksud

Muhadjir meninjau banjir Karawang bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Sebanyak 34 desa di 15 kecamatan di Kabupaten Karawang turut terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan tanggul Sungai Citarum jebol.

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/0GYunnEl-I8″ frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Sejumlah titik dikunjungi Muhadjir dan Doni. Di antaranya posko banjir Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat serta lokasi banjir di Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang.

Baca Juga:  Marc Marquez Berpeluang jadi Juara Dunia 2018 di MotoGP Jepang

Muhadjir meminta warga tertib membuang sampah. Begitu juga dengan pabrik-pabrik yang beroperasi di sekitar wilayah Kabupaten Karawang agar melakukan aktivitas penghijauan.

“Saya mohon, saya menggarisbawahi apa yang disampaikan Kepala BNPB saja. Pokoknya sekarang jangan berharap bantuan dari luar dulu, fokus potensi Kabupaten Karawang,” tegasnya.

Baca Juga:  Info dari Pemerintah Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia

Lebih lanjut, Muhadjir mengimbau pemerintah daerah untuk turut melibatkan seluruh pihak termasuk warga, pelaku swasta yang ada di Kabupaten Karawang, serta lembaga swadaya masyarakat untuk bersama mengurusi banjir.

“Semua harus dilibatkan. Jangan waktu banjir baru diurus,” imbuhnya. (Red)