PVMBG Ikut Terlibat Cari Lahan Relokasi Korban Longsor Cilawu

JABARNEWS | GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, melibatkan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mencari lahan relokasi bagi warga yang saat ini rumahnya terancam bahaya bencana tanah longsor di Kecamatan Cilawu.

“Kami masih mencari lahan yang cocok untuk relokasi, lahan yang sudah ada ternyata tidak lulus oleh tim geologi,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Selasa (23/2/2021)

Ia menuturkan sejak kejadian longsor pertama tahun 2015 sudah direkomendasikan oleh tim PVMBG untuk merelokasi seluruh warga yang berada di daerah rawan longsor itu.

Baca Juga:  Selama Tiga Bulan, Polres Pematang Siantar Tangkap 65 Tersangka Kasus Narkoba

Pemkab Garut, lanjut dia, langsung mencari lahan relokasi yang aman untuk masyarakat, terlebih setelah adanya kejadian baru bencana longsor dan mengancam puluhan rumah warga di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, 12 Febuari 2021.

Pemkab Garut, lanjut dia, telah menemukan lahan yang cukup luas untuk relokasi warga, namun hasil dari kajian PVMBG lahan tersebut masih berbahaya terdampak bencana longsor.

“Ada tempat kemarin kita beli ternyata tidak lulus,” katanya.

Ia menyampaikan tim dari geologi merekomendasikan lahan relokasi di seberang jalan atau di luar Kampung Cipager dan Kampung Babakan Kawung yang dinilai aman dari bahaya bencana tanah longsor.

Baca Juga:  Terpeleset saat Ambil Wudhu, Pria Asal Subang Tenggelam di Sungai Indramayu

Namun warganya, kata Bupati, keberatan jika harus direlokasi ke luar kampung, mereka berharap lahan untuk relokasi tidak jauh atau masih berlokasi di satu kampung.

“Kami sekarang masih negosiasi karena daerah yang dekat itu masih rawan, ternyata ada genangan air di bawahnya, geologi merekomendasikan ke seberang jalan,” katanya.

Bupati menegaskan pihaknya segera bergerak cepat untuk melakukan relokasi, sambil menunggu proses itu warga sementara mengungsi ke tempat yang sudah disiapkan.

“Kami akan melakukan langkah yang cepat untuk merelokasi warga,” kata Bupati.

Baca Juga:  Masyarakat Diminta Awasi Kinerja Posko Desa

Laporan dari BPBD Garut jumlah pengungsi mencapai 90 kepala keluarga atau 308 jiwa berasal dari Kampung Cipager dan Kampung Babakan Kawung.

Bencana tanah longsor di Desa Karyamekar sudah terjadi sejak 2015, kemudian terus meluas dan terakhir longsoran cukup besar terjadi, Jumat (12/2) hingga akhirnya seluruh warga harus mengungsi.

Rumah warga yang terancam bahaya bencana tanah longsor itu berada di atas tebing, sementara tanah tebing terus terjadi pergerakan yang mengancam bahaya bagi masyarakat yang tinggal di atasnya. (Red)