Kreatif, Para Pemuda Ini Menyulap Limbah Bambu Jadi Uang

JABARNEWS | BOGOR – Sesuatu hal apapun yang Tuhan ciptakan mempunyai peranan dan porsi masing-masing untuk bisa dimanfaatkan oleh semua orang. Apapun itu, termasuk limbah sekalipun.

Hal itu yang dilakukan oleh para pemuda di Kampung Parung Sapi, Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, yang tergabung dalam UMKM dengan memanfaatkan limbah bambu. Seperti bambu bekas bangunan, dan bekas-bekas kegiatan lainnya.

Awalnya, Bambu ini dipandang sebelah mata oleh para penduduk sekitar. Namun para pemuda ini memanfaatkan limbah bambu tersebut dan mengubahnya menjadi ladang rezeki.

“Awalnya kita lihat limbah bambu kan, limbah bambu itu kita pikir-pikir, bagaimana caranya biar jadi komersil gitu,” kata Mada Kahfi (33) salah satu penggerak UMKM meberikan keterangan kepada JabarNews.com.

“Nah, kita belajar untuk membuat suatu produk yang kira-kira bisa untuk ada harga jual di masyarakat,” lanjutnya.

Selanjutnya, Mada bersama keenam teman lainnya menyulap limbah dari bambu tali yang ruasnya panjang menjadi sesuatu yang berharga. Diantara kerajinan yang dibuatnya seperti peci, gelas, desain rumah kecil, tas kecil, rantang, dan kap lampu.

Baca Juga:  Rekor Kemarin Pecah Lagi, Hari Ini ada 20 Ribu Kasus Covid-19

“Banyak sih kalau untuk produk, cuma yang lagi kita fokuskan sekarang peci dulu. Yang peminat nya agak banyak,” imbuhnya.

Untuk suplai pemasaran, Mada menyebutkan bahwa barang-barang untuk sementara dipasarkan di warung-warung sekitar desa nya. Belum sampai pada tahap pemasaran besar-besaran seperti melalui online.

Jelasnya, bahwa hal itu dikarenakan produk barang masih dalam tahap proses. Kebetulan di kawasan desa nya memiliki wisata religi seperti tempat ziarah, dan hal itu Mada manfaatkan untuk proses pemasaran.

“Kita belum promosiin keluar, karena bentuk produk nya masih belum banyak, takutnya tidak kesampaian peminatnya,” sebut Mada.

“Soalnya kita kan produktifitasnya belum banyak. Masih tahap belajar untuk tahap kualitas barangnya,” lanjutnya.

Baca Juga:  Sejumlah Jalan Tikus Di Kuningan Terpantau Ramai Wisatawan Saat Liburan Lebaran

Perihal konsumen, Mada menegaskan bahwa konsumen selalu ada dan tidak pernah sepi. Proses penjualan yang dilakukannya tergantung pada ramai atau tidaknya pengunjung di kawasan wisata religi tersebut.

“Kalau untuk pembeli, alhamdulillah lumayan ramai. Sepi enggak, tapi lumayan ada aja yang beli setiap hari,” ucapnya.

“Alhamdulillah membantu juga pada pemasukan kami. Untuk masalah ekonomi membantu. Jadi kita anggapnya ini kita sampingan lah, ya,” lanjut Mada.

Mada beserta teman-temannya mendapatkan apresiasi langsung dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Disebutkannya bahwa pihak Pemdes sangat bangga para pemuda yang berada di desa nya bisa kreatif seperti mereka.

“Kemarin-kemarin juga kesini (Pemdes) mantau dari Kepala Desa nya langsung. Beliau juga mengapresiasi, bagus katanya, sudah ada kekreatifan dari warga saya,” sebut Mada.

“Belum ada dukungan materi dari pihak manamapun. Semua modal ditanggung kita,” tandasnya.

Sementara Siti Nurhasanah (25) fasilitator Desa Sipak dari Patriot Desa menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi dan memberdayakan masyarakat pada basis potensi.

Baca Juga:  Polres Sergai Ringkus Pengedar Uang Palsu

“Saya akan terus mendampingi apa yang sudah dilakukan oleh kang Mada beserta teman-teman UMKM disini (Desa Sipak),” sebut Siti Nurhasanah kepada JabarNews.com.

“Ini kan, ranah saya. Pencarian potensi, penemuan potensi, nanti diintegrasikan, lalu diakselerasikan seperti ke pihak terkait di pemerintahan setempat, pemkab, bahkan ke pemerintahan provinsi,” lanjutnya.

Siti Nurhasanah berusaha akan memasarkan barang-barang pengrajin yang sudah dibuat oleh Mada beserta teman-temannya itu. Karena menurutnya, potensi dan peluang pasar sangat terbuka besar.

“Kalau untuk diakselerasikan ke pasar itu sangat mudah. Tapi potensinya ini lebih ke produksi, gitu ya. Pemenuhan produksi sebetulnya poin nya,” imbuh Siti.

“Apalagi ini daerah sini banyak pesantren, terus lewat media online juga sudah bagus. Tapi ya tadi, kita produknya masih terbatas,” tandasnya. (CR1)