Survei Capres: Prabowo Masih Kuat, Ancaman Baru Muncul Dari Ridwan Kamil

JABARNEWS | BANDUNG – Survei Pilpres 2024 kembali menempatkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai kandidat dengan elektabilitas tertinggi. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati urutan kedua, menyalip Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Survei Pilpres 2024 digelar lembaga Y-Publica. Kejutan lain juga terjadi saat Anies Baswedan turun ke posisi lima. Posisinya digantikan Sandiaga Uno.

“Prabowo masih menjadi capres teratas, tapi ancaman baru muncul dari Kang Emil yang tengah melaju elektabilitas-nya,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono di Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Capricorn, Sepertinya Kamu dan Sahabatmu Menyukai Orang Yang Sama

Dia menuturkan, pada survei Maret 2020, Prabowo jauh memimpin dengan raihan 23,7 persen. Kendati saat ini tetap memimpin, elektabilitas turun ke 17,3 persen pada Juli 2020 dan 16,5 persen pada Oktober 2020. Survei terkini elektabilitasnya naik menjadi 17,1 persen.

Sementar Emil dari 4,9 persen (Maret 2020), naik ke 12,1 persen (Juli 2020) dan 11,8 persen (Oktober 2020), kini menjadi 16,7 persen. Adapun Ganjar dari 8,0 persen (Maret 2020), naik ke 15,2 persen (Juli 2020) dan 16,1 persen (Oktober 2020), kini di 16,3 persen.

Baca Juga:  Kemenristek Dikti Luncurkan Sistem Kuliah Jarak Jauh

Menurut Rudi, posisi Prabowo masih unggul selama setahun terakhir meskipun Pilpres 2019 telah lama usai. Menurut dia, tantangan bagi Prabowo ada pada dua tokoh berlatar belakang kepala daerah dari provinsi yang sangat padat penduduknya, yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca Juga:  Tips Nyaman Berbusana Meski Sedang Hamil

“Ibaratnya, jika dikombinasikan sosok Kang Emil dan Ganjar, bisa jadi Prabowo akan kesulitan merebut kemenangan seandainya berniat maju lagi berlaga dalam Pilpres 2024,” ucap Rudi.

Di sisi lain, dua sosok yang elektabilitasnya juga naik pada survei saat ini yaitu dua menteri Kabinet Indonesia Maju. Mereka yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. (Red)