JABANEWS | BANDUNG – Hasil survei Parameter menunjukkan bahwa PDIP memiliki elektabilitas tertinggi dibanding partai politik lainnya. Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas PDIP sebagai partai teratas dengan 20,1 persen.
Begitu pula dengan hasil dari survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas PDIP tetap nomor satu yakni 19,7 persen. Survei yang dirilis pada pada Senin (22/2/2021) itu menunjukkan bahwa elektabilitas PDIP tertinggi.
Sementara itu, Survei Parameter Politik Indonesia (PPI), posisi teratas memang masih ditempati partai pemenang Pemilu 2019, PDIP. PDIP masih di posisi teratas dengan 25,1 persen.
Sedangkan, Survei Y-Publica menunjukkan dalam empat bulan terakhir elektabilitas PDI Perjuangan menurun. Pada survei yang dilakukan pada Maret hingga Oktober 2020, PDIP jauh memimpin dengan elektabilitas di kisaran 30 persen, kini turun jauh menjadi 23,4 persen.
Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa meski PDIP memiliki elektabilitas tertinggi. Namun, kasus korupsi yang menimpa beberapa kadernya menjadi ujian yang paling besar.
“Badai korupsi yang melanda menteri dan sejumlah tokoh dari PDIP menjadi ujian serius bagi partai berkuasa tersebut,” kata Rudi dikutip dari antara Jumat (24/2/2021).
Ibarat berbeda nasib, PDIP yang banyak tokohnya tersandung korupsi, elektabilitasnya tetap naik. Berbeda halnya dengan Partai Demokrat, elektabilitasnya terus menurun akibat kasus korupsi.
Berdasarkan survei LSI, elektabilitas partai demokrat hanya 5,4 persen. Angka tersebut sangat jauh dengan PDIP.
Kemudian berdasarkan survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas partai Demokrat hanya di angka 4,6 persen. Hal tersebut menempatkan Partai Demokrat di posisi kelima survei Litbang Kompas
Dalam survei PPI, elektabilitas Partai Demokrat berada di urutan lima dengan 6,0 persen. Angka tersebut sangat jauh dari hasil PDIP yang berada di posisi teratas.
Selanjutnya, Survei Y-Publica menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Demokrat sedikit naik dibanding survei lainnya, yakni 7,2 persen. Tetapi, angka tersebut masih jauh dibanding PDIP meski dalam empat bulan terakhir menurun. (Red)
