JABARNEWS | CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon terus melakukan langkah preventif di sejumlah lokasi rawan bencana. Hal itu tertuang dengan di bentuknya Destana (Desa Tangguh Bencana).
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan mengatakan, pihaknya memproyeksikan di tahun 2019 akan membuat sebanyak 19 Desa tangguh bencana (Destana).
Sebelumnya terdapat satu desa tangguh bencana sebagai percontohan ataupun energi awal. Untuk dilakukan langkah berikutnya oleh Kabupaten Cirebon, supaya semangat untuk membangun desa tangguh bencana.
“Tahun kemarin 8 yang sudah selesai, dan tahun sekarang kurang lebihnya 19, dan sudah terlaksana satu desa, jadi tersisa 18 desa,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (27/02/2021)
Adapun tugas Destana, Alex menyebutkan, dirinya memandang adanya potensi yang luar biasa, yaitu terjadi terjalinnya suatu alur yang mendasar, langsung kepada wilayah ujung tombak dari pemerintahan (desa).
“Nanti masyarakat sangat diharapkan, kepedulian akan kebencanaan atau penanggulangan bencana yang ada di lingkungannya,” katanya.
Saat disinggung apakah ada penekanan terhadap wilayah-wilayah atau desa rawan bencana, karena dinilai masih minimnya sarana, Alex mengungkapkan, Dari keleluasaan penggunaan anggaran desa terhadap alokasi penanggulangan bencana itu, Ia berharap ada alokasi yang lebih signifikan sesuai dengan kebutuhan desa-desa rawan bencana itu sendiri sesuai dengan kebencanaannya.
“Jadi anggaran desa sekarang sudah bisa dialokasikan baik dalam bentuk sarana prasarana, sumber daya manusianya, maupun peningkatan potensi sumber daya lainnya,” katanya.
Terkait berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk dibentuknya Destana, Alex menyebutkan, sebetulnya masih tentatif artinya sesuai kebutuhan.
“Kalau dari panduan indikator tercapainya atau standar the best Destana ada 19, tentunya dengan bajet disesuaikan dengan kebutuhan setempat,” katanya. (Arn)
