Prihatin! Satu Keluarga di Cianjur Huni Gubuk Mirip Kandang Domba

JABARNEWS I CIANJUR – Satu keluarga warga Kampung Pajagalan RT 3/9, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, sudah tiga tahun hidup menempati gubuk mirip kandang domba.

Informasi diterima, satu keluarga tersebut kini tinggal atau berdomisili di  Kampung Neglasari RT 01 RW 12, pasangan suami istri Sobari (46), dan Enung (38) memiliki anak empat masing-masing diantaranya Prihartini (21), Budi (20) Siti Julaeha (14), dan terakhir Raden Baya (12).

Sobari (46) seorang mengaku, dirinya bersama keluarga sudah menempati gubuk tersebut sekitar tiga tahun lebih.

“Ya, beginilah kondisi kalau hujan pada bocor. Dan, apalagi disertai angin khawatir ambruk,” ujar Sobari, Kamis (27/2/2021).

Baca Juga:  Janji Ferdian Paleka Kepada Netizen Usai Hirup Udara Bebas

Ia menuturkan, selama ini dirinya tidak dapat bantuan rutilahu, karena tidak punya tanah milik, adapun sekarang dia tinggal di tanah aset desa.

“Kalau bantuan sosial (Bansos) ada dari pemerintah dapat Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP),” ujarnya.

“Hanya kalau ada bantuan ingin rumah layak pakai, dan itu kalau ada yang membantu dan peduli,” harapan Sobari.

Terpisah, Sidik (38) warga setempat mengatakan, anaknya ada sekitar empat. Dan, masih punya anak kecil. Perlu perhatian serius dari pemerintah untuk diprioritaskan dibantu.

“Jadi yang namanya punya anak itulah yang akan menjadi pertimbangan pemerintah, baik pusat maupun daerah,” katanya.

Baca Juga:  Polisi Purwakarta Gencar Operasi Yustisi, Temukan 32 Pelanggar

Ia menuturkan, namanya anak itu kan wajib mendapatkan pendidikan. Apalagi semua masih sekolah, tapi kan dengan segala keterbatasan tersebut.

“Ukuran rumah ada sekitar 3×4 meter, itu pun atasnya pakai seng. Bahkan, bukan dapat beli tapi dikasih sama orang lain,” ujar Sidik.

Ia menerangkan, tempat duduknya terbuat dari limbah kayu yang berupa bahbir. Bukan dari kayu bikinan. Kata dia, sangat memprihatinkan. Sepotong bambu yang dipupuh hingga menjadi pipih dan melebar (talupuh).

“Mereka tinggalnya di lahan garapan, belum punya domisili atau identitas. Tapi rencana saya bersama warga akan mengurusnya,” bilang Sidik.

Baca Juga:  Pramono Ubaid Tambah Daftar Pimpinan KPU RI yang Positif Covid-19

Masih ujarnya, bantuan kepada pemerintah bisa dipermudah mengurus administrasi dan kependudukan (Adminduk), untuk memindahkan di kampung saat ini ditempatinya.

“Terus urusan masalah tanah mungkin kita bisa cari solusi sama Pemerintah Daerah (Pemda) Cianjur atau bagaimana, kalau dia beli mungkin gak bakal mampu,” katanya.

Idik berharap, ada perhatian serius dari pemerintah, makanya satu keluarga tinggal di tanah desa itu. Karena tidak mampu beli tanah, hanya cari tanah yang kosong.

“Ya, kalaupun mau mengembalikan garapan punya orang lain gak semahal membeli tanah milik,” pungkasnya. (Mul)