Waduh! Sepuluh Pondok Pesantren di Tasikmalaya Jadi Klaster Covid-19

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya mencatat, sampai saat ini sudah ada lebih dari 10 pesantren di Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya tidak memiliki wewenang untuk membatasi kegiatan di pesantren. Karena, kegiatan di pesantren sepenuhnya menjadi wewenang Kementerian Agama (Kemenag).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, salah satu pesantren yang menjadi klaster berlokasi di Kecamatan Singaparna.

Baca Juga:  Kata Warga Soal Penyerangan Geng Motor di Purwakarta: Mereka Membabi Buta!

“Setidaknya terdapat puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, yang terdiri dari 32 santri putra, 12 santri putri, sembilan pengajar, dan dua karyawan. Semuanya diisolasi di pesantren,” kata Atang dikutip dari poskotajabar.co.id, Minggu (28/2/2021).

Dia memastikan, tidak ada santri yang bergejala berat, hanya kehilangan indra penciuman dan batuk pilek. Namun, lanjut Atang, penanganan pasien yang menjalani isolasi itu tetap dalam pengawasan petugas kesehatan.

Atang menambahkan, antara pasien yang negatif dan positif juga telah dipisahkan dengan semua santri yang berada di pondok tersebut. Untuk santri yang positif, dia mengungkapkan, harus menjalani isolasi terlebih dahulu sebelum diizinkan pulang.

Baca Juga:  Warga Tionghoa Sergai Sembahyang Imlek Di Vihara Hut Chou Kong

“Kegiatan di pesantren tersebut masih diperbolehkan berjalan dengan pengawasannya diperketat agar penerapan 5M benar-benar dilakukan,” ungkapnya.

Atang menjelaskan, kasus Covid-19 di salah satu pondok pesantren itu diketahui setelah petugas kesehatan melakukan tes swab kepada 113 orang di lingkungan tersebut. Dari hasil tes swab tersebut, terdapat 55 orang yang terkonfirmasi positif.

Baca Juga:  Warga Depok Sandera Anak Perempuannya hingga Ancam Bunuh Pakai Sangkur, Ini Pemicunya

Menurut Atang, diperkirakan total penghuni di pesantren tersebut mencapai 1.000 orang. Kendati demikian, belum semua penghuni pesantren menjalani tes swab.

Selain di pesantren itu, Atang menyebutkan, terdapat kasus lain di pesantren yang berlokasi di Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. Hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan detail jumlah orang yang terkonfirmasi.

“Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya bukan yang kali pertama terjadi,” tutupnya. (Red)