800 KK Terdampak Longsor, Pemkab Cianjur Masih Cari Lahan Relokasi

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur masih mencari lahan untuk merelokasi sekitar 800 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban pergerakan tanah dan longsor di lima kampung di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas.

“Kami akan segera mencari lahan untuk merelokasi warga di satu RW atau lima kampung yang terdampak pergerakan tanah. Perkampungan yang terdampak sudah tidak dapat ditinggali karena pergerakan tanah terus meluas dan semakin dalam,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman dilansir Republika, Minggu (28/2/2021).

Baca Juga:  Cara Aman Kumpul Keluarga di Masa Pandemi Covid-19

Pencarian lahan dilakukan oleh dinas terkait karena lahan yang saat ini ditempati warga masih terancam pergerakan tanah yang berpotensi masih meluas.

Dia menjelaskan, dinas terkait sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan aparat Desa Batulawang dan Kecamatan Cipanas untuk mencari lahan relokasi yang dinilai aman dan jauh dari pergerakan tanah.

Baca Juga:  Sebaran Covid-19 di Purwakarta Meningkat, 6 Kecamatan Berstatus Zona Merah

Tidak hanya perkampungan, bangunan sekolah SD dan SMP yang terletak di bagian bawah perkampungan juga akan direlokasi karena akses jalan menuju sekolah tersebut ambles dengan kedalaman mencapai 20 meter. Sehingga tidak layak untuk digunakan kembali.

Bahkan, untuk membuka kembali akses jalan yang terputus dan membuat ratusan kepala keluarga di lima kampung terisolir akan segera dilakukan.

Baca Juga:  Lakalantas di Jalan Raya Cirebon-Palimanan, Dua Korban Tewas Satu Luka-luka

Sehingga warga dapat kembali beraktivitas untuk sementara sambil menunggu relokasi karena tanah perkampungan yang mereka tinggali terus mengalami pergerakan.

“Kami sudah menginstruksikan dinas terkait dan BPBD Cianjur, untuk membangun jalan sementara yang dapat dilalui minimal kendaraan roda dua. Akses jalan tersebut, nantinya akan digunakan sebagai jalur evakuasi dan jalur sementara agar warga tidak terisolir,” tutupnya. (Red)