JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan penolakan terhadap industri miras yang keluar dari daftar negatif investasi, yang bisa mengakibatkan investasi miras bebas di Indonesia.
“Minuman keras jelas-jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya,” ujar Aqil Siraj, dilansir dari laman NU, Senin (29/3/2021).
Ia memandang dengan dicabutnya dari daftar negatif, maka investor akan berlomba-lomba membangun pabrik minuman keras.
“Pendirian pabrik baru atau perluasan yang sudah ada, akan mendorong para pengusaha mencari konsumen minuman beralkohol yang diproduksinya demi meraih keuntungan, sementara di sisi lain, masyarakat yang akan dirugikan,” ujarnya.
Ia juga tidak sepakat, produksi minuman beralkohol ini untuk tujuan ekspor atau untuk memenuhi konsumsi di wilayah Indonesia Timur yang permintaanya tinggi.
“Seharusnya, kebijakan pemerintah adalah bagaimana konsumsi minuman beralkohol ditekan untuk kebaikan masyarakat, bukan malah didorong untuk naik,” ungkapnya. (Red)