Proyek Kereta Cepat Bikin Mata Air di Cikalong Kering, Ini Kata KCIC

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meminta pihak kontraktor membangun sumur bor di Kampung Sumumput dan Kampung Sukaluyu, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. 

Pasalnya, beberapa sumber air di Desa Cikalong telah mengering sebagai dampak dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. 

Padahal, mata air di Desa Cikalong telah dimanfaatkan selama puluhan tahun oleh warga sekitar, baik untuk kebutuhan air bersih sehari-hari maupun untuk pertanian.

Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya mengatakan, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keseimbangan ekologis dan lingkungan. Maka KCIC meminta kontraktor pelaksana pembangunan untuk segera turun tangan.

“Terkait dengan hal tersebut, sesuai kesepakatan dengan warga setempat, pihak kontraktor tengah berupaya untuk membangun sumur bor sebagai mata air baru,” kata Mirza Soraya, dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga:  Seorang Kakek Di Sergai Tewas Disambar Kereta Api

Pembangunan sumur bor itu, terang dia, ditujukan untuk memasok kebutuhan air bersih bagi masyarakat sekitar. Langkah penanggulangan tersebut telah direalisasikan di sejumlah lokasi terdampak sejak Desember 2020.

Termasuk untuk menangani mata air yang kering di Kampung Sumumput dan Kampung Sukaluyu. Sementara untuk lokasi lainnya, hingga kini pihak kontraktor masih dalam proses pengecekan lebih lanjut.

“Itu untuk memastikan penyebab utamanya, dikarenakan jarak yang cukup jauh dengan lokasi pembangunan terowongan,” ucap Mirza Soraya.

Dia mengatakan, pembangunan terowongan pada proyek kereta cepat ini memiliki tantangan luar biasa, karena menembus kawasan perbukitan di wilayah Bandung Barat. 

Baca Juga:  Polisi Tutup Akses ke Lokasi Wisata di Serdang Bedagai, Ini Alasannya

Dengan demikian, upaya mitigasi terkait dampak lingkungan menjadi sangat penting pada tahap perencanaan. Di sisi lain, dia mengklaim, pembuatan terowongan merupakan konstruksi dan infrastruktur yang ramah lingkungan.

“Dibandingkan memotong atau membelah bukit, karena bagian atas terowongan dapat dijadikan lahan terbuka hijau, sehingga memiliki kelebihan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ekologi,” paparnya.

Dia menambahkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung berkomitmen untuk bertanggung jawab terhadap dampak yang timbul akibat proses konstruksi di area sekitar trase. Itu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Sebelumnya diberitakan, sudah sekitar dua tahun terakhir ini warga tak bisa menikmati beberapa sumber mata air yang terdapat di Desa Cikalong. Mata air itu mengering setelah ada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. 

Baca Juga:  Pemkot dan MUI Kota Cimahi Siapkan Lahan Pemakaman Jenazah Covid-19, Ini Lokasinya

Apalagi, sejak PT KCIC membangun tunnel atau terowongan untuk trase kereta cepat, yang lokasinya berjarak sekitar 100 meter dengan mata air. Pada musim hujan seperti sekarang ini, mata air pun tetap tidak mengeluarkan air sedikit pun. 

Akhirnya, mata air yang ada ditinggalkan oleh warga, hingga jalurnya pun ditumbuhi semak belukar. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa mengambil air bersih dari kampung lain.

Pihak berkepentingan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebenarnya sudah membuatkan sumur bor buat warga. Namun, sumur itu tiga kali gagal mengeluarkan air, sehingga tidak bisa dimanfaatkan warga. (Yoy)