Jembatan Putus, Puluhan Warga Cianjur Selatan Gunakan Rakit Untuk Menyebrang Sungai

 

JABARNEWS | CIANJUR – Puluhan warga Cianjur Selatan tepatnya warga Wilayah Naringgul dan Cikadu terdampak adanya kejadian jambatan gantung Sungai Ciujung terputus beberapa waktu lalu.

Tidak ada jalan lain yang bisa mereka lewati selain harus rela menggunakan rakit demi melakukan aktivitas keseharian warga.

Salahsatu warga Kampung Padawaras, Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu Ridwan (33) mengatakan, puluhan warga yang terdampak jembatan putus tersebut terdiri dari tiga desa diantaranya Desa Margasari Kecamatan Naringgul, Desa Sukaluyu Kecamatan Cikadu dan Desa Karyabakti Kecamatan Cidaun.

Ia juga mengatakan, dari tiga desa tersebut setiap hari menyebrangkan kendaraan motor yang dibawanya menggunakan rakit.

Baca Juga:  83 Saksi Kasus Penembakan Enam Pengikut Rizieq Shihab Diperiksa Bareskrim Polri

“Ongkosnya relatif, antara Rp3 ribu sampai dengan Rp5 ribu untuk sekali jalan,” ujar Ridwan seperti dilansir dari Tribun Jabar, Senin (22/2/2021).

Selain itu, Ridwan juga menjelaskan, jembatan gantung Sungai Ciujung putus akibat terjadi banjir beberapa waktu lalu dan belum ada upaya dari pemerintah untuk melakukan perbaikan.

Ia berharap agar pemerintah sesegera mungkin bisa terjun langsung ke lokasi untuk mengetahui kondisi jembatan dan arus penyeberangan warga dengan menggunakan rakit. Sangat memprihatinkan.

Terpisah, warga lainnya bernama Indra Riana Rosid (30) yang merupakan warga Kampung Ciambon, Desa Margasari, Kecamatan Naringgul, mengatakan dari kampungnya menuju Kampung Cipicung, Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu, memang belum ada akses jembatan.

Baca Juga:  Tiga Cara Aman Dalam Menggunakan Media Sosial

Setiap hari kata Indra aktivitas warga baik itu orang dewasa maupun siswa sekolah harus menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit yang tersedia.

“Di sini anak sekolah setiap hari menyeberang sungai dengan rakit, kalau arus sungai sedang naik, maka mereka tidak sekolah karena berbahaya,” katanya.

Indra berharap adanya bantuan pembangunan jembatan karena sejak ia lahir di desanya tersebut belum ada jembatan gantung untuk menyeberang.

“Bayar rakit relatif, bisa seikhlasnya tergantung yang naik rakit,” katanya.

Baca Juga:  Nick Kuipers Pastikan Semua Pemain Persib Siap Tampil 100 Persen Lawan Persija

Indra mengatakan, selain jembatan, infrastruktur di Desa Margasari, Kecamatan Naringgul juga dalam kondisi hancur dan rusak parah.

Jalan kabupaten menuju desa, kata Indra, masih berupa tanah, yang berdebu ketika musim kemarau dan berlumpur ketika musim hujan.

“Mobil kecil kalau tak off-road tak bisa masuk, sekelas truk pun banyak yang terjebak lumpur,” kata Indra.

Indra mendengar pihak desa sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan perbaikan jalan terutama di Kampung Cibiru-Cikamuning-Pasirjambu yang sering rusak jalannya dan banyak mobil terjebak lumpur. (Red)