Sejumlah Pasar di Garut Gunakan Transaksi Non Tunai, Begini Kata Rudy Gunawan

JABARNEWS | GARUT – Bupati Garut, Rudy Gunawan, menerima kunjungan kerja dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat (Jabar) di Ruang Pamengkang, Pendopo Garut, Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jum’at (5/3/2021).

Rudy menyampaikan, bahwa di daerahnya ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan dengan adanya transaksi non tunai yang saat ini sedang digaungkan oleh BI.

“Kami tertarik dengan apa yang disampaikan mungkin terkait transaksi non tunai di pemerintahan, kami juga ada beberapa PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang mungkin bisa ditingkatkan seperti parkir, uji kir, dan lain sebagainya, termasuk mungkin kami ini kalau yang berhubungan pengelolaan keuangan daerah semuanya sudah non tunai,” ujarnya.

Baca Juga:  Menikmati Suasana Romantis Bersama Kekasih Di Tempat Wisata Bandung

Menurut Rudy, pengelolaan keuangan daerah di pemerintahannya semuanya sudah dilakukan secara non tunai.

“Termasuk mungkin kami ini kalau yang berhubungan pengelolaan keuangan daerah semuanya sudah non tunai. Jadi kami semuanya sudah non tunai, tidak ada lagi yang dibayar langsung. Oleh sebab itu kami minta arahan dari Bank Indonesia Jawa Barat, dan juga dari Bank BJB (Bank Jabar Banten) dan bagaimana posisi-posisi kami, dalam rangka meningkatkan PAD itu bisa dilaksanakan dengan transaksi non tunai,” ucapnya.

Rudy juga menuturkan, di Kabupaten Garut sudah ada beberapa pasar yang sudah menerapkan transaksi non tunai.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Pemeran Video Asusila dan Masih Buru Pelaku Lain

“Kami juga ada beberapa pasar melakukan transaksi non tunai, yang mungkin itu bisa dijadikan percontohan, meskipun ada tapi masih kecil, tapi pasar-pasar lain mungkin bisa dilakukan,” katanya.

Sementara itu, Deputi Kepala BI Jabar, Ameriza M. Moesa, menyebutkan, untuk ekosistem digital yang paling mudah dimasuki adalah transaksi pembayaran.

“Kami melihatnya gini pak bupati, untuk membuka ekosistem digital, yang paling mudah itu masuknya melalui pembayaran dulu, contohnya kayak pedagang pasar, dulu pedagang pasar masih tunai, itu kalau minta kredit susah,” ucanya.

Menurut Ameriza, jika pedagang pasar masuk ke dalam ekosistem digital pembayaran, maka akan memberikan dampak positif bagi pedagang itu sendiri.

Baca Juga:  Soal Syarat CDPOB Bogor Timur dan Indramayu Barat, Ini Kata DPRD Jabar

“Tapi kalau misalnya pedagang pasar udah didorong untuk transaksi non tunai, itu kan omzet hariannya kelihatan di bank nyetor berapa setiap hari, nah itu dengan dia masuk kedalam ekosistem digital pembayaran, biasanya itu justru menimbulkan dampak positif bagi akses kredit,” ujarnya.

Ameriza menilai, transaksi di pasar besar sehingga cukup strategis guna mendorong pengembangan ekosistem digital.

“Karena kalau di pasar itu transaksi besar, cuman selama ini nggak ketangkap datanya, atas dasar itu kami melihat transaksi pembayarannya cukup strategis, untuk mendorong pengembangan ekosistem digital,” katanya. (Red)