Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB, Pengamat: Kudeta Terbukti

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Yusa Djuyandi menilai, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat telah membuktikan bahwa kudeta telah dilakukan oleh Moeldoko.

Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuat pernyataan bahwa ada yang ingin mengkudeta Partai yang dipimpin oleh dirinya.

“Setidaknya terbukti apa yang dikatakan oleh AHY dan sebagian pengurus partai demokrat soal kudeta oleh Moeldoko,” kata Yusa saat dihubungi jabarnews.com, Minggu (7/3/2021).

Baca Juga:  Awas! Jangan Berkerumun, Satpol PP Kota Bandung Tak segan Bubarkan Acara Bukber

Dia mengungkapkan bahwa Moeldoko sendiri disini adalah pihak eksternal. Menurut Yusa, Ada pihak yang ingin mengambil keuntungan politik dari adanya barisan sakit hati (yang dipecat).

“Menurut saya KLB yang diselenggarakan memang sudah terendus skenarionya, meski waktu itu Pak Moeldoko sendiri mengelak,” ungkapnya.

“Tapi akhirnya dengan benar adanya KLB dan terpilihnya Moeldoko sebagai Ketum Demokrat versi KLB, ada indikasi bahwa barisan sakit hati yang dikeluarkan ingin menggulingkan AHY dengan cara menggandeng pihak eksternal,” tambahnya.

Baca Juga:  Kapolda Jabar Jamin Netralitas Polri dalam Pemilu 2019

Lebih lanjut, Yusa menjelaskan, KLB Partai Demokrat Tersebut ada upaya untuk mengkerdilkan AHY. Tak hanya itu, dia menyebut pihak yang berperan dalam KLB ingin menghentikan trah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Partai Demokrat.

“Betul. Mereka memang ingin menghentikan trah SBY,” jelasnya.

Selain itu, Yusa menyatakan, terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum di KLB Partai tidak mendapat respons positif dari berbagai pihak.

Baca Juga:  Ekonom Sebut Pemberian THR Dapat Tingkatkan Produktivitas Pekerja

“Jika melihat respon banyak pihak setelah KLB. Sepertinya keterpilihan Moeldoko tidak terlalu mendapat respon positif,” tutupnya.

Untuk diketahui, KLB Partai Demokrat yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (5/3/2021). KLB tersebut hanya dihadiri oleh 33 DPC dari total 514 DPC Partai Demokrat. (RNU)