Simak! Ini Penyebab Harga Cabai Rawit Merah Naik di Kabupaten Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung mencatat ada dua penyebab harga cabai rawit merah melambung tinggi di angka Rp100 ribu hingga Rp120 ribu.

Kepala Distan Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, kedua penyebab tersebut yaitu kondisi cuaca yang sedang ekstrim dan luas lahan yang ditanami cabai terus berkurang.

“Pertanaman sedang jelek karena hujan terus-terusan. Selain itu juga luas tanam cabai berkurang karena saat bulan Agustus sampai dengan Oktober 2020. Harga cabai jelek sehingga petani yang menanam cabai berkurang,” kata Tisna dikutip dari dara.co.id, Minggu (7/3/2021).

Baca Juga:  20 Persen Warga Cimahi Mengakses Sanitasi Tak Layak, 4.588 Orang Diare

Dia mengungkapkan, supply atau ketersediaan cabai berkurang, sehingga harga menjadi tinggi. Menurut Tisna, untuk saat ini permintaan cabai masih stabil, tapi kemungkinan pada saat ramadhan atau lebaran pasti permintaan bertambah.

“Kondisi seperti ini kayaknya akan lama, kalau lihat cuacanya kan saat ini ekstrim terutama kalau lihat daerah pegunungan itu, kentang juga produktivitasnya hanya setengahnya karena seringkali hujan sampai sore tidak ada matahari sehingga penyinarannya kurang,” ungkapnya.

“Kemudian, kalau hujan kan otomatis kelembapannya yang berpengaruh terhadap penyakit. Berarti penggunaan pestisida untuk jamur dan bakteri itu jadi tinggi,” tambahnya.

Baca Juga:  Pemkab Garut Buka Ratusan Lowongan CPNS

Tisna menjelaskan, Luas lahan yang digunakan untuk menanam cabai jumlah per tahunnya bisa mencapai hingga 200 hektar. Namun, Tisna memastikan bahwa jumlah lahan cabai diprediksi berkurang.

Tisna khawatir Kondisi kenaikan harga cabai rawit merah ini berlangsung sampai lebaran. Oleh karena itu, dia menyarankan masyarakat untuk menggunakan cabai kering.

“Pada saat harganya murah, bisa dikeringkan, kan tetap masih pedas. Kita sosialisasikan penggunaan cabai kering, kalau saya lihat di kementerian itu kaya daging beku lah, daging beku kan banyak,” jelasnya.

Selain menggunakan cabai kering, Tisna menyatakan, ada cara lain untuk menyiasati harga cabai yang mahal adalah dengan menanam cabai di halaman rumah masing-masing. Menanam cabai ini tidak harus langsung ditanam di tanah, tapi juga bisa menggunakan sarana polybag.

Baca Juga:  Kakorlantas Sebut Ada 333 Pos Penyekatan Mudik Lebaran 2021

Apalagi, lanjut Tisna, saat harga cabai mahal, ibu rumah tangga pasti berinisiatif untuk menanam cabai sendiri.

“Sebenarnya kalau kita punya dua pohon cabai maka kebutuhan sehari hari cukup, tanam pakai polybag. Kalau uangnya cukup, silahkan pakai cabai segar, kalau uangnya enggak ada silahkan pakai cabai kering, kalau nggak ada sama sekali udah jangan dicabein,” tutupnya. (Red)