Tinjau Langsung Penanganan Covid-19 di Subang, Ini Kata Anggota DPRD Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah meninjau langsung penanganan kasus 141 suspek Covid-19 di Pesantren Assyifa, Kabupaten Subang.

Siti mengatakan, fokus dalam kunjungan kali ini adalah untuk memberi dukungan bagi Satgas Covid-19, dalam menindaklanjuti penanganan pasien yang terpapar. Sekaligus pencegahan agar penyebaran virus tidak kian meluas.

“Sebagai Komisi V, tentu melakukan pengawasan dengan adanya kabar di Assyifa ini terdapat santri yang terpapar. Maka saya membantu alur koordinasi dengan Dinkes Subang, Jabar serta satgas Covid-19 setempat terkait dengan adanya informasi kasus positif di pesantren ini,” ujar Siti, belum lama ini.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Aries, Taurus dan Gemini: Hari yang Cukup Menyenangkan

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini pun menyatakan, pihaknya selaku Komisi V juga akan mendorong agar distribusi vaksin di Kabupaten Subang, sebagian diperuntukkan bagi tenaga pengajar yang ada di pesantren, salah satunya Pesantren Assyifa. Dia pun meminta kepada orangtua santri agar tidak panik, agar penanganan mandiri yang dilakukan oleh satgas dapat berjalan baik.

Baca Juga:  Diduga Depresi Karena Stroke, Pria Paruh Baya di Pangandaran Nekat Gantung Diri

“Kita akan dorong agar vaksin ini juga diprioritaskan untuk para pengajar di pesantren. Selain itu, kami juga berharap agar tidak menimbulkan kepanikan karena disana sudah ditangani dengan baik,” ucapnya.

Sementara itu, PLT Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan pelaporan kasus ini sudah diterimanya. Dia berharap, masalah yang terjadi di Pesantren Assyifa dapat segera selesai.

Baca Juga:  Tiga Zodiak Ini Yang Akan Segera Mendapatkan Pasangannya

“Semua sudah dikoordinasikan, komunikasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Satgas Covid-19 Kabupaten Subang serta Satgas Covid-19 di pesantren ini juga sudah dilakukan. Harapannya tentu agar semua lekas pulih kembali, semua bisa kembali belajar tatap muka,” harapnya. (Red)