GBLA Gagal Jadi Venue Piala Menpora, DPRD Kota Bandung: Fasilitas Tidak Siap

JABARNEWS | BANDUNG – Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) gagal menjadi venue pertandingan Piala Menpora 2021. Hal tersebut berdasarkan keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memilih stadion Si Jalak Harupat sebagai venue pertandingan Piala Menpora pada Senin (8/3/2021).

Berdasarkan keterangan Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Folmer SM Silalahi mengatakan, ketidaksiapan fasilitas menjadi alasan kuat tidak dipilihnya GBLA sebagai venue pertandingan Piala Menpora. Karena, lanjut dia, stadion tersebut kembali tidak terpakai untuk pertandingan.

Baca Juga:  Kuliner Khas Cianjur: Tauco Cap Meong, Berdiri Sejak 141 Tahun Lalu

“Sangat disayangkan yah, dengan anggaran dibangun 600 miliar lebih tidak terpakai jadi nganggur,” kata Folmer saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).

Dia mengungkapkan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) harusnya dapat melakukan persiapan yang maksimal untuk memanfaatkan setiap kesempatan untuk kembali memfungsikan stadion GBLA.

“Persoalan terkait permasalahan pengelolaan ini sudah selesai. Pemerintah Kota Bandung harusnya bisa memanfaatkannya kembali lagi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Hore! Insentif Nakes di Garut Segera Dibayarkan, Ini Besarannya

“Ini sebenarnya pemanfaatan yang ideal untuk dunia olahraga Kota Bandung seperti apa, kalau kita masih gunakan anggaran APBD dan pemeliharaan di situasi pandemi ini dipikirkan,” tambahnya.

Folmer menilai, Dispora seharusnya dapat lebih kreatif dalam hal pemeliharaan dan pemanfaatan stadion GBLA. Menurutnya, persoalan pemeliharaan tidak melulu melalui anggaran dari Pemkot.

Baca Juga:  Lima Remaja di Tasikmalaya Gelar Pesta Miras Oplosan, Dua Nyawa Melayang

Opsinya bisa saja menggunakan skema kerja sama dengan pihak ketiga. Sehingga mendapatkan kucuran dana dari investor sehingga pengelolaan bisa maksimal.

“Mereka juga punya program jauh lebih inovatif dibandingkan pemerintahan Kota Bandung jadi ini bisa kembali dilakukan melengkapi fasilitas stadion kelas Internasional. Harus inovasi jangan hanya dibiarkan seperti tidak punya ruh untuk orang melakukan kegiatan olahraga,” tutupnya. (Red)