JABARNEWS | PANGANDARAN – Harga jual gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Kabupaten Pangandaran turun drastis. Kondisi ini menyusul datangnya musim panen padi pertama pada tahun 2021 ini, sehingga produksi melimpah sedangkan permintaan tidak berubah.
Mutiah (50), salah seorang petani di Kecamatan Parigi mengatakan harga jual GKP biasanya berada di kisaran Rp 4.500 sampai Rp 5.000 per kilogram. Namun saat ini harga jual turun sampai menyentuh Rp 3.700 per kilogram.
“Alhamdulillah, hasil panen padi tahun ini sih bagus dan memuaskan. Sayangnya memasuki puncak panen raya harga gabah kering panen turun drastis sekitar Rp 1.300 per kilogram dalam dua pekan terakhir ini. Padi hanya diterima Rp 3.700 per kilogram. Hitungannya rugilah kalau dijual segitu,” kata Mutiah, dilansir dari Kabarpriangan, Selasa (9/3/2021).
Dia menilai turun harga gabah saat memasuki puncak panen raya padi pada tahun 2021 di daerahnya disebabkan minimnya permintaan gabah di tengah pandemi Covid-19.
“Walaupun harga murah, terpaksa kami jual untuk keperluan biaya hidup. Lagi pula gabah yang baru dipanen itu kalau akan disimpan harus dikeringkan dulu. Butuh biaya dan waktu lagi, sementara kami terdesak kebutuhan. Jadi dijual saja walaupun harga murah,” kata Mutiah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Sutriaman membenarkan adanya penurunan harga jual gabah di Pangandaran. Ia menilai hal tersebut terjadi karena adanya panen yang bersamaan.
“Itu akibat panen berbarengan, jadi harga turun,” kata Sutriaman.
Sutriaman menyebutkan pihaknya sudah menyusun formulasi program untuk mengantisipasi kondisi yang terus berulang setiap musim panen itu. Caranya dengan mengintervensi peran kelompok lumbung padi.
“Ketika musim panen dan harga jual gabah turun, maka lumbung padi ini akan memberikan dana talang atau pinjaman kepada petani. Ketika harga sudah normal, baru gabah dijual,” kata Sutriaman.
Adapun pinjaman yang diberikan lumbung padi itu hanya sebatas untuk kebutuhan mendesak yang dialami petani. Jaminannya cukup dengan menyimpan gabah di lumbung.
“Waktu untuk menunggu harga gabah kembali normal biasanya tak lama. Satu bulan juga sudah normal lagi,” kata Sutriaman. (Red)