Kabar Baik, Dadang Supriatna Rencanakan Ini Untuk Insentif Guru Ngaji di Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Dalam upaya merealisasikan insentif guru ngaji di Kabupaten, Bupati Terpilih, Dadang Supriatna tengah merencanakan pola pencairan insentif dengan mentransfer langsung ke rekening bank yang dimiliki oleh para guru ngaji.

Pola transfer langsung insentif guru ngaji ditujukan untuk mengantisipasi adanya kerumunan atau antrian di bank saat pencairan insentif serta untuk mengantisipasi adanya pemotongan yang dilakukan oleh oknum.

“Jadi, tidak akan ada pemotongan yang tidak jelas nanti dalam penyalurannya sehingga insentif yang diterima para guru ngaji sesuai dengan haknya,” kata Dadang Supriatna, Jumat (13/3/2021).

Baca Juga:  Kepala DPPKB: Program KB Purwakarta Capai Target 76 %

Pemkab Bandung kata Dadang, dalam melakukan pencairan insentif guru ngaji ini akan bekerjasama dengan Bank BJB untuk pembuatan kartu anggota guru mengaji yang sekaligus berfungsi sebagai ATM.

“Nanti insentifnya di transfer langsung melalui rekening masing-masing. Ini merupakan komitmen kami Pasangan Bedas untuk mensejahterakan guru ngaji, ustaz dan ustazah,” tuturnya.

Seperti diketahui, insentif guru ngaji ini merupakan program unggulan Dadang Supriatna pada saat kampanye Pilbup Bandung 2020.

Baca Juga:  Kritik Pedas HMI Untuk KNPI Karawang

Jumlah guru ngaji yang akan diberikan inentif di janjikan Dadang sebanyak 16.300-an guru ngaji, ustaz dan ustazah di 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung.

Masing-masing guru ngaji diperkirakan akan mendapat insentif Rp 500 ribu per bulannya, dari yang tadinya hanya Rp 50 ribu per bulan. Itu pun di luar iuran BPJS Kesehatan gratis bagi para guru ngaji tersebut.

Namun kata Dadang, untuk merealisasikan program unggulan ini diperlukan peraturan daerah (Perda) yang menaunginya dan anggaran yang disetujui oleh DPRD Kabupaten Bandung. Sebab untuk merealisasikan program unggulan insentif guru ngaji ini diperlukan anggaran Rp 100 miliar per tahunnya.

Baca Juga:  15 Satwa Langka Diserahkan Ke BKSDA

“Saya sendiri adalah produk pendidikan diniyah dan pesantren. Mereka, para guru ngaji, ustaz, dan ustazah dengan tulus dan ikhlas mendidik putra-putri kita di pengajian, tapi kadang kita sering lupa memperhatikan kesejahteraan mereka. Padahal mereka adalah salah satu pencetak generasi muslim yang berkarakter dan Islami,” pungkasnya. (Red)