Tolak Jembatan Mutiara Columbus di Kota Bekasi, Warga Kumpulkan Tanda Tangan

JABARNEWS | BEKASI – Sejumlah warga yang berasal dari Desa Burangkeng, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk aksi penolakan warga terhadap keberadaan jembatan Mutiara Columbus di Kota Bekasi.

Informasi yang dihimpun, warga yang mengumpulkan tanda tangan penolakan jembatan Mutiara Columbus itu merupakan warga dari perumahan Mustika Grande, Grand Residence, BTR dan Park Place.

“Warga sudah mulai mengumpulkan tanda tangan penolakan keberadaan jembatan Mutiara Columbus,” kata Sekretaris Desa Burangkeng, Ali Gunawan seperti dilansir dari Bekasi.pojoksatu.id pada Sabtu (13/3/2021).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Minta Anak Muda Jangan Jadi Beban Negara, Kenapa?

Setelah tanda tangan terkumpul, Ali menerangkan, nantinya warga akan membuat surat penolakan yang ditujukan kepada pengembang perumahan Mutiara Columbus dan pemerintah setempat.

“Kita juga akan kembali mengirim surat ke Bupati dan pemerintah provinsi Jawa Barat. Saya harap pemerintah segera merespon,” tuturnya.

Dijelakan Ali, aksi penolakan jembatan Mutiara Columbus itu lantaran warga sekitar sudah mulai geram. Jembatan Mutiara Columbus dianggap salah satu penyebab banjir di perumahan.

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Sebut Impor Beras Menyakiti Hati Petani

Sementara kata Ali, Pemdes Burangkeng sudah melakukan berbagai upaya untuk itu. “Kami pemdes tidak bisa menegur langsung,” demikian dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Burangkeng, Nemin mengatakan, mendesak Pemerintah Kabupaten Bekasi tegas ke Pemerintah Kota Bekasi terkait penyempitan gorong-gorong di jembatan Mutiara Columbus, Kota Bekasi.

Pasalnya, jembatan yang dimaksud terdapat empat lubang di bawah jembatan itu, alhasil daya tampung air tidak sesuai. Dua desa itu yakni Burangkeng dan Cijengkol.

Nemin menyesalkan lambatnya pemerintah kabupaten menegur pemerinta kota. Pihak desa sudah berkirim surat sejak dahulu.

Baca Juga:  Pasca MK Tolak Gugatan Nia Agustina dan Usman Sayogi, Ini Rencana KPU Bandung

“Kami menyesalkan lambatnya pemerintah kabupaten berkoordinasi dengan pemerintah kota,” ucap Nemin dilansir dari urbanjabar.com, Minggu (28/2/2021).

Akibat tak kunjung dibongkar, beberapa perumahan di Burangkeng terendam mulai Mustika Park Place dan Mustika Grande.

“Percuma saja kita normalisasi, kalau jembatan itu tidak dibongkar, jadi air gak muat masuk situ, jadi nahan dia. Jadi seharusnya dia cepat buangnya, jadi nahan ke situ,” ucap Nemin. (Red)