Mengejutkan! Ini Lima Temuan Baru KNKT Terkait Kecelakaan Bus di Sumedang

JABARNEWS | JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendapati temuan baru kecelakaan Bus Pariwisata Sri Padma Kencana yang menyebabkan 29 orang tewas di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu (10/3/2021) malam.

Ada lima temuan dari Tim Investigasi KNKT yang dapat dijadikan acuan sementara penyebab terjadinya kecelakaan. Pertama, roda sumbu belakang terkunci, karena hand brake ditarik.

“Saya gerakkan roda tidak berputar sama sekali. Tapi anehnya tidak ada jejak pengereman pada jalan maupun ban. Karena ketika hand brake mobil FAB ditarik seharusnya sumbu kedua mengunci dan pasti akan terjadi gesekan hebat dengan aspal,” kata Senior Investigator KNKT Achmad Wildan seperti dilansir dari okezone, Senin (15/3/2021).

Baca Juga:  Dukung Citarum Harum, Air Sektor 15 DAS Citarum Harus Bersih

Wildan mengatakan, pada saat kejadian kampas bus tersebut panas sehingga koefisien geseknyya rendah dan tidak mampu menahan tromol.

“Saya juga menemukan kampasnya habis seperti habis dipaksa bekerja untuk ngerem. Pada kondisi dingin sekitar jam 5 pagi sistem rem bekerja, mengunci, artinya tidak ada masalah sebenernya dengan sistem rem,” lanjutnya.

Baca Juga:  Buah-buahan Ini Tidak Bisa Disimpan Dalam Kulkas

Temuan kedua, lanjut Wildan adalah pada roda depan, terdapat jejak pengereman hebat. Wildan menjelaskan, saat dibuka tromol bus tersebut terjadi residual atau perbedaan permukaan kampas.

“Coba dibuka tromolnya pasti ada semacam residual, dan permukaan kampasnya tidak rata. Itu tanda atau jejak brakefading,” katanya.

Ketiga, sopir tidak menggunakan exhaust brake atau rem bantuan yang biasanya dipakai pada saat kondisi jalan menurun. Biasanya ditandai dengan bunyi mendesis.

Baca Juga:  MUI Jabar: #2019GantiPresiden Kental Unsur Provokasi

“Saya tanya semua saksi penumpang yang duduk depan, tengah, belakang apakah mereka mendengar bunyi mendesis saat bus berjalan? Semuanya berkata tidak,” bebernya.

Keempat, Tim Investigator menemukan jejak skidmark atau tanda/garis selip cukup dalam. Namun, terang Wildan bukan terjadi di Roda Bus akan tetapi di spring bagian belakang. (Red)