Doni Monardo Minta Masyarakat Waspadai Ancaman Sesar Lembang

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengingatkan masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang ada di garis Sesar Lembang supaya waspada.

Menurutnya, langkah mitigasi untuk menghadapi ancaman Sesar Lembang perlu dilakukan terus-menerus termasuk pelaksanaan simulasi evakuasi mandiri. Di samping itu, masyarakat juga mesti memperkokoh struktur bangunan di sekitar garis sesar.

“Karena yang membunuh itu bukanlah gempanya, tapi infrastruktur. Kalau kuat mungkin bisa sementara bertahan di rumah untuk menghindari jatuhnya bangunan. Tapi kalau bangunannya rentan maka jangan pikir apapun, segera tinggalkan bangunan,” ungkap Doni, Senin (15/3/2021).

Baca Juga:  Sumbu Luncurkan Reportase.com, Pantau Sebaran Suspect COVID-19 Via Citra Satelit

Doni mengatakan masyarakat yang tinggal di Sesar Lembang tidak perlu direlokasi. Belajar dari kejadian gempa Jepang, masyarakatnya tidak sampai harus pindah tempat tinggal sebab mereka sudah paham dengan potensi bencana yang mengintainya.

“Jepang itu daerahnya memiliki risiko bencana tapi mereka tidak pindah ke pulau yang lain. Jadi kita pun menghadapi ini tidak perlu panik, yang penting bagaimana kita bisa memahami yang terjadi, apa yang harus kita lakukan,” katanya.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak 23 Juli 2022: Aries, Taurus dan Gemini

Langkah paling penting dalam mencegah jatuhnya korban akibat pergerakan Sesar Lembang ialah membangun kesadaran masyarakat. Doni juga mengklaim kesadaran warga sekitar Lembang saat ini sudah lebih maju dari pada sebelumnya.

“Kami sudah melihat, awalnya ketika dipasang patok (peringatan bahaya sesar), sebagian masyarakat keberatan. Tapi setelah ada sosialisasi terus menerus tanpa henti, patok-patok yang tadinya ada yang dicabut sekarang tidak dilakukan lagi,” bebernya.

Baca Juga:  Inilah Profil Amanda Manopo Yang Dirumorkan Putus Dengan Billy Syahputra

Dirinya menyatakan masyarakat sekitar Sesar Lembang saat ini sudah lebih paham bagaimana melakukan mitigasi bencana gempa. Salah satunya merenovasi rumah mereka dengan konsep bangunan yang lebih tahan gempa.

“Masyarakat sudah mengerti bagaimana memperkuat struktur bangunan yang dinilai memiliki risiko tinggi. Mereka mulai melakukan upaya mengurangi beban atap yang semula genting diganti dengan atap yang lebih ringan. Semua itu adalah bagian mitigasi,” tandasnya. (Red)