Harga Cabai dan Bawang Merah di Bandung Alami Kenaikan, Ini Kata Disdagin

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan harga cabai rawit, cabai merah dan cabai keriting di Kota Bandung diperkirakan akan turun pada pertengahan April mendatang.

“Diperkirakan akan ada panen raya akhir Maret sampai awal April, sehingga diperkirakan pada pertengahan April atau menjelang Ramadhan, harga cabai akan turun,” kata Wasliah, seperti dilansir dari Radarbandung.id Senin (15/3/2021).

Ia menerangkan, data yang ada di Disdagin, untuk harga cabai sekarang ini masih dalam harga yang relatif tinggi. Pada Jumat (12/3/2021) harga cabai rawit masih Rp 110 ribu-Rp120 ribu.

Baca Juga:  Ingat, 2 Juli Diberlakukan Perluasan Ganjil Genap

Untuk harga cabai rawit ini, menurut Elly tidak ada patokan harga eceran tertinggi (HET), karena bukan komoditas pangan utama, berbeda dengan cabai merah tanjung yang memiliki HET Rp 35 ribu, namun harga di pasaran Rp70 ribu, demikian juga dengan harga cabai keriting Rp70 ribu, sedangkan HET Rp 35 ribu.

“Kenaikan ini dipicu cuaca yang dan telat panen di hampir seluruh daerah produsen. Kalau menanam saja terlambat, jadi ya waktu panennya juga telat,” terang Elly.

Elly berharap, saat Idul Fitri tidak ada kenaikan harga cabai lagi. “Kalaupun ada mudah-mudahan tidak ada kenaikan yang berarti,” tuturnya.

Baca Juga:  Sepanjang 2021, Kasus Kebakaran di Kabupaten Alami Penurunan

Selain cabai, Elly menyebut, harga bawang merah juga mengalami kenaikan. Dalam HET harga bawang merah Rp 32 ribu, harga di pasaran Rp 38.500.

Untuk membantu memenuhi kebutuhan cabai itu sendiri, Pemkot Bandung memiliki program Buruan SAE. Di mana program ini memanfaatkan sempitnya lahan untuk menanam beberapa tanaman yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Terpisah, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, beberapa kelompok buruan SAE sudah bisa menjual ke supermarket.

“Karena kebutuhan rumah tangga mereka sudah terpenuhi, maka ada beberapa kelompok buruan SAE, yang menjual hasil panennya ke supermarket,” jelas Gin Gin.

Baca Juga:  Ekspedisi Tahap Dua Digelar SAR Pramuka 0914 Purwakarta

Dalam kondisi seperti ini, Gin Gin mengajak warga Kota Bandung untuk banyak bercocok tanam di halaman rumah. “Untuk bercocok tanam, tidak harus menggunakan halaman yang luas, karena menanam nya bisa di dalam polybag,” jelasnya.

Meskipun Gin Gin mengakui, dalam musim penghujan, memang sulit menanam sayuran jenis cabe. Karena, air bisa menyebabkan tanaman cepat busuk. “Makanya, banyak petani yang memanen cabainya meskipun belum waktunya dipanen,” jelasnya. (Red)