Berwisata Sambil Mengunjungi Beberapa Heritage Di Sukabumi

JABARNEWS | BANDUNG – Meski cakupan wilayah Kota Sukabumi terbilang kecil yakni hanya seluas 48, 42 Km2, namun daerah ini menyimpan banyak kisah perjuangan di masa kolonial Belanda maupun penjajahan Jepang.

Hal tersebut dibuktikan oleh banyaknya bangunan bernilai sejarah yang hingga kini masih terjaga rapi. tentunya hal tersebut bisa kalian kunjungi sebagai spot foto yang Instagramable.

Oleh karena itu, dilansir dari banyak sumber berikut beberapa heritage sukabumi yang bisa kalian kunjungi. Diantaranya:

1. Rumah Bekas Tahanan Bung Hatta dan Syahrir – Rumah ini terletak di Jalan Bhayangkara No. 156A, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi. Di bangnan yang berada di dalam kompleks Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri inilah Bung Hatta dan Syahrir menjalani masa tahanan tidak kurang selama 3,5 bulan.

Berstatus tahanan yang dipindahkan, Bung Hatta dan Syahrir harus menempuh perjalanan yang berputar-putar dari Maluku hingga Surabaya, lalu ke Jakarta, kemudian menuju Sukabumi.

Baca Juga:  Hindari Razia, Pengendara Dari Luar Daerah Melintas ke Pacet Cianjur

Perjalanan mulai 1 Februari 1942 melalui Banda Neira dengan pesawat Catalina, diteruskan ke Tunjungan, dan selanjutnya menumpang kereta api ke Stasiun Gambir, keesokan sorenya baru tiba di Sukabumi. Kedatangan Hatta dan Syahrir dengan pengawalan ketat kepolisian Hindia Belanda.

2. Masjid Agung Kota Sukabumi – Masjid Agung Sukabumi yang terletak di Kelurahan Gunung Parang Kecamatan Cikole ini sudah berdiri pada akhir abad ke 19. Lokasinya cukup strategis karena berada tepat di jantung Kota Sukabumi.

Berdasarkan sejarah masjid Agung Kota Sukabumi ini dibangun diatas tanah wakaf dari Ahmad Juwaini di penghujung abad ke 19. Di masjid inilah bendera merah putih pertama kalinya berkibar di wilayah Kota Sukabumi.

Baca Juga:  SIM Keliling Polrestabes Bandung Kamis, 28 Februari 2019

3. Gereja Sidang Kristus – Pada masa penjajahan Jepang dari tahun 1942 – 1945, bangunan gereja yang terletak bersebelahan dengan Masjid Agung Sukabumi ini difungsikan sebagai gudang oleh balatentara Jepang.

Setelah penjajahan Jepang, Indonesia memasuki era kemerdekaan dengan adanya Proklamasi Kemerdekaan. Semenjak Indonesia merdeka hingga sekarang, bangunan difungsikan lagi sebagai gereja bagi jemaat Gereja Sidang Kristus. Saat ini gereja tersebut dikelola oleh Yayasan Gereja Sidang Kristus.

4. Vihara Widhi Sakti – Vihara Widhi Sakti terletak di Jalan Pajagalan, Kecamatan Warudoyong. Vihara ini merupakan tempat ibadah agama Buddha aliran Mahayana yang mayoritas umatnya adalah golongan etnis Tionghoa. Bangunan seluas sekitar 900 m2 ini pertama kali dibangun pada tahun 1916 berukuran masih kecil. Kemudian pada tahun 1986 mengalami renovasi serta perluasan bangunan.

Baca Juga:  Tim Hasanah Optimis Bisa Menjaring 30 Persen Generasi Milenia Di Jabar

Vihara ini dimiliki dan dikelola oleh Yayasan Widhi Sakti. Secara umum bangunan ini didominasi unsur-unsur tradisional Cina yang kental seperti ornamen berbentuk naga, penggunaan warna merah dan kuning, dan atap pelana kuda menunjukkan hal tersebut.

5. Stasiun Kereta Api – Stasiun Kereta Api Sukabumi terletak di Jalan Stasiun Barat No. 2 Kecamatan Cikole. Stasiun Sukabumi dibuka pada tahun 1882. Dahulu sarana penunjang transportasi kereta api ini mempunyai 5 jalur, namun kini tinggal tersisa 3 jalur yang masih aktif. Pada jaman kolonial Belanda, Stasiun Sukabumi mempunyai percabangan jalur ke Cikembar.

Jalur tersebut digunakan untuk mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun jalur itu dibongkar pada masa peralihan penjajahan Belanda ke Jepang dan dipindah ke Burma, Pekanbaru, atau Bahan untuk membuat jalur kereta api di sana pada kala itu. (Mal)