Mengenal Curug Cina, Sebagai Tempat Wisata Alam Subang

JABARNEWS | BANDUNG – Penamaan Curug Cina yang dikenal hingga saat ini sebenarnya insidentil, bukan berdasarkan geomorfologi, kepercayaan, atau ciri khas daerah tersebut.

Menurut informasi dari beberapa warga di sekitar Curug Agung, dinamakan Curug Cina karena pada zaman dahulu kala ada seorang pemburu berdarah Tionghoa yang melakukan perburuan dan mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia di sekitar lokasi Curug Cina.

Sejauh yang diketahui, inilah asal mula penamaan Curug Cina. Sementara itu nama sebenarnya air terjun ini sebelum adanya kejadian pemburu tersebut masih belum diketahui hingga saat ini.

Lahan di sekitar Curug Cina hampir semuanya lahan kebun dan sawah. lahan yang berada di sekitar Curug Cina dan sekitarnya saat ini sudah berada di bawah kepemilikan pribadi. Kedepannya, pemilik kebun ini berencana untuk membuka dan mengelola Curug Cina sebagai objek wisata.

Baca Juga:  Peringati HUT DWP Kabupaten Purwakarta, Ini Pesan Anne Ratna Mustika

Untuk menuju Desa Curugagung tidaklah terlalu sulit. Kondisi jalan relatif bagus, medan jalan tidak terlalu sulit, serta jalur yang dilalui akan terus menyusuri permukiman penduduk dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Terdapat dua jalur utama untuk menuju Desa Curugagung,. Jalur pertama yaitu melalui Kampung Batu Kapur dan jalur kedua melalui Desa Bunihayu.

Jika dari arah Bandung, arahkan kendaraan menuju Jalan Cagak melewati Lembang – Tangkuban Perahu – Ciater – kemudian pertigaan menuju Purwakarta dan Jalancagak. Setiba di Jalancagak, ambil jalur menuju Purwakarta.

Lokasi pertigaan ini berada sebelum pasar dan bunderan atau pertigaan Jalan Cagak yang ditandai dengan adanya Tugu Nanas. Jika jalan masuk menuju Desa Curugagung adalah melalui Desa Bunihayu, setelah belok ke arah Purwakarta, patokannya adalah SMAN 1 Jalancagak di sisi kiri jalan.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Harian Aries, Jangan Panik Semua Ada Solusinya

Tepat di seberang SMAN 1 Jalancagak akan ditemui jalan kecil dan ada pangkalan ojek. Di dalam jalur ini setidaknya terdapat dua percabangan, ikuti saja jalan utama.

Bila jalur yang dipilih melalui Kampung Batu Kapur, maka, setelah belok menuju arah Purwakarta, terus ikuti jalan raya hingga mendekati pusat Kecamatan Sagalaherang. Tepat di ujung jalan yang akan sedikit menikung ke kiri, di sisi kanan jalan akan ditemui papan penunjuk arah menuju objek wisata Batu Kapur. Ambil jalan menuju objek wisata Batu Kapur.

Setelah keluar dari area pemukiman, area persawahan akan menjadi pandangan utama di sisi kanan dan kiri jalan. Setelah area sawah habis, jalan akan mulai memasuki area perkebunan. Di area inilah jalan akan terus menurun dengan kondisi yang cukup buruk.

Baca Juga:  Urai Macet, Arus Lalin Tol Cikarang Dialihkan

Aspal berlubang akan digantikan dengan batu yang akan licin ketika hujan. Setelah turunan panjang, jalan akan bertemu dengan jembatan yang cukup besar. Setelah jembatan, jalan akan kembali menanjak.

Jalur setelah jembatan sudah termasuk ke dalam wilayah Desa Curugagung. Jalan masuk menuju objek wisata Batu Kapur berada tidak jauh dari tanjakan setelah jembatan. Jalur menuju objek wisata Batu Kapur masih harus menanjak bukit.

Jika datang dari arah Purwakarta, patokan pertama yaitu Situ Wanayasa. Setelah tiba di Situ Wanayasa, arahkan kendaraan menuju jalan raya utama menuju Kecamatan Serangpanjang kemudian Kecamatan Sagalaherang. Jika dari arah Purwakarta, jalan masuk menuju Desa Curugagung adalah yang melalui Kampung Batu Kapur. (Mal)