Mengingat Sejarah Lewat Beberapa Tempat Wisata Bekasi

JABARNEWS | BANDUNG – Sebagai salah satu kota metropolitan, Bekasi terkenal dengan beberapa tempat wisata alam. Ternyata Kota bekasi juga memiliki segudang sejarah dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hingga saat ini, ada beberapa bangunan bersejarah yang dapat kalian kunjungi di Bekasi. Dari mulai gedung hingga tugu bisa kalian kunjungi sebagai tempat wisata sejarah Bekasi.

Oleh sebab itu, berikut kami rangkum beberapa wisata sejarah yang bisa kalian temukan di Bekasi. Diantaranya:

Pertama. Saung Ranggon – Bangunan tradisional yang dibuat pada abad ke-16 tersebut berlokasi di Kampung Cikedokan, Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat. Bisa kalian kunjungi sebagai tempat wisata sejarah.

Baca Juga:  Vaksinasi Massal di Cianjur Sasar 500 Warga Kecamatan Sukaresmi

Saung Ranggon dibuat oleh Pangeran Rangga yang merupakan putra dari Pangeran Jayakarta. Selain menikmati arsitektur tradisional, tempat bernilai historis itu juga menawarkan hiburan berupa upacara tradisional terutama pada bulan Maulid.

Kedua. Gedung Tinggi – Gedung Tinggi merupakan bangunan bersejarah paling terkenal di Kabupaten Bekasi. Tempat bernilai historis tersebut memiliki banyak sebutan seperti Gedung Juang, Gedung Juang Tambun, Gedung Juang 45, serta Gedung Tinggi Tambun.

Gedung Juang Tambun dibuat tahun 1902 oleh tuan tanah keturunan Cina bernama Kouw Tjing Kee. Sejak pertama kali berdiri, rumah dua lantai itu telah dimanfaatkan sebagai tempat penting seperti Kantor Kabupaten Jatinegara oleh KNI (Komite Nasional Indonesia) dan Pusat Komando Perjuangan RI melawan Sekutu. Pemerintah Kabupaten Bekasi juga memanfaatkannya sebagai gedung perpustakaan daerah hingga tahun 2007.

Baca Juga:  Setelah Kepdes, Giliran Seorang TPK Ditahan Karena Korupsi

Ketiga. Rumah Tuan Tanah Pebayuran – Merupakan salah satu bangunan sejarah yang bisa kalian kunjungi sebagai tempat wisata sejarah Bekasi. Namun, kini dimanfaatkan sebagai kantor polisi sektor Pebayuran ini dibangun pada abad ke-19.

Dibandingkan peninggalan landheer lain, bekas kediaman tuan tanah Pebayuran tersebut memiliki bentuk yang unik. Jika dilihat dari atas, bangunan itu tampak seperti lambang palang merah. Rumah Tuan Tanah Pebayuran merupakan salah satu bangunan bersejarah Indonesia yang dibuat berdasarkan arsitektur art deco.

Baca Juga:  Mengenal Ragam Manfaat Teh Barley Bagi Kesehatan

Keempat. Gedong Papak – Gedung yang dibangun tahun 1930 tersebut tidak menggunakan genteng sebagai atap. Naungan bagian atasnya terbuat dari cor dengan bentuk rata. Bangunan ini dulunya juga dimiliki oleh tuan tanah Cina bernama Lee Guan Chin.

Ia adalah saudagar yang bersimpati pada perjuangan rakyat Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, ia dengan sukarela menyerahkan kediamannya sebagai basis pejuang yang dipimpin oleh Kyai Haji Noer Ali. (Mal)